Sebuah papan nama desa Alwine yang berlokasi di Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur , 30 November 2017. Desa bersejarah itu kini telah menemukan pemilik baru setelah membayar sebesar 140.000 euro atau setara Rp 2,2 miliar. (Tobias Schwarz/AFP)
Sebuah banner di depan rumah yang disewakan di desa Alwine, Negara Bagian Brandenburg, 30 November 2017. Rumah kosong mencerminkan nasib daerah di bekas kawasan komunis Jerman timur sejak penyatuan kembali negara itu 27 tahun lalu. (Tobias Schwarz/AFP)
Wali Kota Andreas Claus melintasi sebuah jalan di desa Alwine, Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur , 30 November 2017. Desa yang berpenduduk 20 orang tersebut mulai terbengkalai setelah runtuhnya Tembok Berlin. (Tobias Schwarz/AFP)
Sejumlah bangunan yang masih berdiri di desa Alwine, Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur , 30 November 2017. Bangunan yang tersisa di permukiman seluas 16.000 meter itu sekitar 12 gedung dengan gudang dan garasi. (Tobias Schwarz/AFP)
Sebuah papan iklan pelelangan desa Alwine yang berlokasi di Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur , 30 November 2017. Desa kecil itu pernah menjadi tempat pelatihan militer oleh Nazi pimpinan Adolf Hitler selama Perang Dunia II. (Tobias Schwarz/AFP)
Sebuah rumah di desa Alwine, Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur , 30 November 2017. Nasib Desa Alwine mulai tak menentu setelah perusahaan batubara gulung tikar pada 1991 dan para generasi mudanya meninggalkan kampung mereka. (Tobias Schwarz/AFP)
Paul Urbanek, salah satu warga yang masih tinggal di desa Alwine, Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur , 30 November 2017. Desa yang berada di tengah hutan dekat kota Uebigau-Wahrenbrück itu berjarak dua jam perjalanan dari Berlin. (Tobias Schwarz/AFP)