Liputan6.com, Manchester - Manchester City meraih kemenangan 2-1 atas Manchester United (MU) di Old Trafford Stadium, Minggu (10/12/2017) dalam lanjutan Liga Inggris. Kemenangan itu membuat The Citizen, sebutan Manchester City, kian kokoh di puncak klasemen.
Tim besutan Pep Guardiola itu sudah mengoleksi 46 poin dari 16 pertandingan. Manchester City unggul 11 poin dari MU yang berada di urutan kedua.
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, kapten The Citizen, Vincent Kompany, menyebut timnya belum mampu menggeser MU sebagai tim paling berkuasa di Manchester.
"Saya sudah menjadi bagian dari klub ini yang dahulu mencoba berbenah. Ketika saya pertama kali datang ke City, kami kalah bersaing. Sebab, kami bukanlah ‘anjing besar’ di kota ini," katanya, dikutip dari The Guardian.
"Ketika pemilik (baru) masuk ke Manchester City, mereka lantas memutuskan untuk menjadikan klub ini sebagai klub besar di Inggris," ujar bek Manchester City sejak 2008 tersebut.
Lengsernya Sir Alex Ferguson
Kompany mengatakan, ketika City membangun kekuatan baru, di saat yang bersamaan MU kehilangan manajer terbaiknya, Sir Alex Ferguson, yang memutuskan pensiun. Sejak saat itu, Manchester City semakin kuat.
"Ada lubang bersar ketika Ferguson meninggalkan MU. Semuanya berubah. Kami sekarang seperti klub internasional. Saya ingin katakan, mengenai Ferguson, ini adalah hal yang normal ketika seseorang dengan pengaruh begitu besar di suatu klub untuk waktu yang lama, pergi," ucap pria asal Belgia tersebut.
Sejak kehilangan Ferguson, MU seperti kehilangan nakhoda. Mereka mendatangkan banyak pemain bintang ke Old Trafford, sama seperti yang dilakukan Manchester City pada 2008.
"Ini merupakan kasus di saat klub Manchester melewati fase membangun ulang, MU sedang melakukannya, tapi kami sudah menanjak. Mereka sedang melakukan pembangunan ulang besar-besaran," kata Kompany.
Advertisement
Belum Tergeser
Meski City sudah menanjak bersama Pep Guardiola, Kompany mengakui, timnya belum pantas disejajarkan Setan Merah. MU masih menjadi klub dengan sejarah terbaik di Inggris.
"Itulah mengapa saya enggan mengakui bahwa sudah ada pergeseran kekuatan. Saya bukannya membela MU," ucap pria berusia 31 tahun tersebut.
"Mereka itu telah melakukan investasi besar-besaran untuk mencoba mengejar kami dan menambal lubang yang ditinggal Ferguson. Namun, ini adalah hal yang normal dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi mereka untuk menstabilkan kapalnya," ujar Kompany mengakhiri.