Kapolri: Satgas Pangan Telusuri Kelangkaan Gas 3 Kg

Gas elpiji 3 kilogram mengalami kelangkaan di beberapa daerah. Kapolri sudah berkoordinasi dengan Menteri ESDM.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Des 2017, 14:19 WIB
warga mengantre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg yang langka dalam beberapa hari. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mendapat informasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di masyarakat. Ia pun memerintahkan jajarannya turun tangan menelusuri penyebab kelangkaan.

"Dari Satgas Pangan akan bergerak juga," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Polri sendiri tergabung dalam Satgas Pangan, bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Tito menambahkan, Polri telah berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, terkait kelangkaan gas elpiji.

Menurut dia, Kementerian ESDM telah mengambil langkah dalam hal penyediaan stok gas 3 kilogram. Namun, Tito menegaskan, pihaknya akan tetap mengawasi ketersediaan gas 3 kg di pasaran. Apabila Satgas Pangan menemukan pelanggaran, Polri akan mengusutnya.

"Tetap kami dukung dengan upaya penegakan hukum," tandas Tito.


Awasi Distribusi Pangan Mulai 1 Desember

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Satuan Tugas (Satgas) Pangan, dan pemerintah daerah (pemda) menggelar rapat koordinasi persiapan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Melalui rapat ini, diharapkan harga pangan pada kedua momen tersebut tetap terkendali.

Ketua Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, menghadapi Natal dan Tahun Baru, Satgas Pangan baik di tingkat pusat maupun daerah akan mulai bergerak mulai 1 Desember 2017. Satgas Pangan akan mengawasi distribusi ‎dan mengantisipasi potensi penimbunan bahan kebutuhan pokok.

"Tanggal 1 Desember sudah mulai perayaan Natal. Oleh sebab itu, kami mulai tanggal 1 Desember. Karena ini harus ada persiapan juga, Satgas Pangan Daerah. Kita harus lakukan arahan untuk rencana aksi ini. Kita mulai fokus bekerja 1 Desember 2017," ujar dia di Kemendag, Jakarta, Kamis (2 November 2017).

Setyo menjelaskan, hal pertama yang akan dilakukan Satgas Pangan adalah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.

"Koordinasi yang paling penting. Kita bersama-sama melakukan tindakan preventif. Kemudian menjelaskan ke pelaku usaha maupun seluruh yang terkait dengan masalah pangan di daerah.‎ Saya mengharapkan Dinas Perdagangan berkoordinasi dengan Satgas Pangan Daerah. Saya mendapatkan laporan di Lampung bagus, yang sudah bagus kita pertahankan," jelas dia.‎

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya