Liputan6.com, Pekanbaru - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau Kepri melakukan jadwal pemadaman bergilir bagi daerah itu untuk pemeliharaan jaringan selama tujuh hari, 7-16 Desember 2017.
"Karena jaringan perlu dipelihara," kata Manager SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri Dwi Suryo Abdullah, dilansir Antara, Senin (11/12/2017).
Dwi yang mengaku sedang mengikuti rapat tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh bentuk pemeliharaan dan alasan pemeliharaan jaringan PLN saat ini sehingga berdampak kepada pemadaman bergilir bagi hampir seluruh kawasan Riau selama tujuh hari.
Sementara itu, Kepala Humas PLN Cabang Pekanbaru, Komang membenarkan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN selama tujuh hari selama empat jam.
Baca Juga
Advertisement
"Waktu padamnya bervariasi tergantung kebutuhan pemeliharaan, yakni berkisar antara pukul 09.00 WIB-13.00 WIB atau 13.00 WIB-24.00 WIB," urainya.
Menurut Komang, alasan pemadaman listrik dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan PLN dan mengantisipasi terjadinya gangguan yang lebih besar. Dalam hal ini, PLN akan mengerjakan proses pemeliharaan atau perbaikan jaringan listrik tegangan menengah.
"Sehubungan dengan hal tersebut, maka diinformasikan akan terjadi padam aliran listrik PLN, dengan jadwal sebagai berikut," ucap Komang mengutip selebaran informasi PLN.
Dia menyatakan jadwal hari pemadaman bergilir tersebut lengkap dengan alamat jalan dan waktunya sudah diumumkan ke masyarakat lewat media. Atas rencana pemadaman itu, ia meminta maaf kepada masyarakat yang tidak nyaman.
Ia berharap semoga tidak ada gangguan yang menyebabkan padam listrik lebih luas. "Ini demi pemeliharaan kita lakukan pada jaringan penghantar," katanya.
Bendera Putih
Sebelumnya, PT Bright PLN Batam selaku perusahaan penyedia listrik mengaku sudah tidak mampu lagi menyediakan pasokan listrik ke Batam. Direktur Utama PT Bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura, menyatakan biaya operasional dan bahan bakar pembangkit terlalu tinggi.
Untuk itu, pihaknya memutuskan memadamkan listrik secara bergiliran selama seminggu.
"Pemadaman yang kita lakukan memang keputusan yang berat," kata Dirut Bright PLB Batam, usai mengikuti rapat bersama FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Provinsi Kepulauan Riau di Gedung Graha kepri, Batam, Jumat, 15 September 2017.
Dadan menyatakan keputusan menaikkan tarif listrik tak bisa lagi ditawar. Kebijakan kenaikan tarif listrik itu, kata dia, sebelumnya sudah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 21 Tahun 2017.
Merujuk pada pergub, kenaikan tahap kedua dimulai pada September dan akan ditagihkan pada Oktober, disusul dengan kenaikan tahap ketiga akan dimulai pada Desember dan ditagihkan pada Januari. Pada kenyataannya, kenaikan tarif listrik tahap dua belum juga terealisasi.
"Jadi, total 45 persen, dan tetap walaupun sudah dinaikkan 45 persen, tetapi tetap masih di bawah tarif dasar listrik (TDL) nasional," ujar Dadan.
Karena aksi masyarakat menolak rencana kenaikan tarif listrik tersebut, Bright PLN Batam menurunkan rencana kenaikan tarif hingga 15 persen. Di sisi lain, keputusan itu membuat perusahaan tersebut merugi.
"Untuk mengatasi persolan di Batam, dengan terpaksa kita (Bright PLN Batam) sepakat melakukan kenaikan 15 persen hingga Desember," kata Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.
Bright PLN Batam merupakan anak perusahaan PLN yang sebagian sahamnya dimiliki swasta. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Kepri belum berencana mempailitkan PT Bright PLN.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement