Liputan6.com, Jakarta New Kawasaki Ninja 250 dipastikan turun di kelas AP250 ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) musim 2018. Berbagai persiapan telah dilakukan tim Kawasaki Manual-Tech untuk menghadapi musim balap tahun depan menggunakan motor baru ini.
Pemilik tim Kawasaki Manual-Tech Ibnu Sambodo mengatakan, pihaknya mulai berbenah dan siap menguji motor baru demi hasil positif di musim depan. Salah satu poin positif dari Ninja 250 model terbaru ini adalah bobotnya yang lebih ringan.
Baca Juga
Advertisement
"New Kawasaki Ninja 250 ini lebih ringan 8 kilogram dan itu sudah sangat membantu. Saya juga sudah punya gambaran untuk pengembangan lanjutan karena desain mesin new Ninja ini lebih modern dan sangat potensial untuk bisa jadi juara," paparnya di Kantor Pusat Kawasaki Motor Indonesia di Jakarta, Senin (11/12/2017).
Lebih lanjut ia menyebutkan, Januari 2018 diharapkan sudah mulai pengujian motor baru ini di Sirkuit Sentul dan beberapa sirkuit lainnya di luar negeri. "Kurang lebih kami baru terima unitnya Januari sebelum mulai balap Maret 2018. Jadi masih ada dua bulan persiapan mudah-mudahan cukup," tambahnya.
Sebagai informasi, di kelas ini Kawasaki Manual-Tech hanya menurunkan satu pembalap yakni A.M Fadly. Pembalap asal Sulawesi Selatan ini optimistis bisa kompetitif di musim depan.
"Soal motor pasti tim sudah mempersiapkan jauh-jauh hari. Semoga tim bisa membantu saya menjadi juara di kelas AP 250," kata Fadly yang di akhir musim bertengger di posisi ketujuh AP250 ARRC 2017.
Sekadar informasi, selain bobot lebih ringan dan perubahan desain yang lebih agresif, new Kawasaki Ninja 250 juga menggunakan mesin yang telah mengalami penyegaran. New Ninja 250 menggunakan mesin 249 cc dengan mengandalkan piston 62 mm dan stroke 41,2 mm. Output yang dihasilkan sebesar 38,4 Tk dengan torsi 23,5 Nm.
Menyoal harga, tipe standar new Ninja 250 dipatok Rp 61,9 juta. Sementara tipe special edition dibanderol Rp 64,3 juta.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
All New Kawasaki Ninja 250 Lebih Enteng, Apa Saja yang Dipangkas?
Akhir pekan lalu PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memperkenalkan produk motor sport andalannya, yaitu all new Ninja 250. Bukan tampilannya saja yang semakin agresif, ternyata motor dua silinder ini juga menjalani diet ketat.
Model 2017 memiliki bobot kosong 172 kg (model standar) dan 174 kg (model ABS). Sedangkan model 2018 memiliki bobot kosong 164 kg (untuk model standar) dan bobot kosong 167 kg (model ABS). Perbedaan bobot mencapai 8 kg untuk model standar dan 7 kg untuk model ABS.
Baca Juga
Bobot yang semakin ringan tersebut berkat penggunaan mesin yang berdesain baru. Mesin baru tidak hanya ringan, namun lebih bertenaga. Kini tenaga maksimum mencapai 38 Tk pada 12.500 rpm dengan torsi puncak 23,5 Nm pada 10.000 rpm. Sedangkan pada model sebelumnya menghasilkan tenaga 32 Tk pada 11.000 rpm dengan torsi puncak 21,5 Nm.
Bagian sasis diubah secara total. Kawasaki mengklaim sasis tersebut lebih ringan dan kompak berkat penyematan teknologi sasis Ninja H2. Jarak sumbu roda semakin pendek, dari 1.400 mm menjadi 1.370 mm. Kunihiro Tanaka, Project Leader Ninja 250, mengungkapkan, "Meskipun bobot pada sasis berkurang, tapi untuk kekuatannya tidak berubah dibanding Ninja generasi sebelumnya. Karena kami memiliki standar keselamatan yang diterapkan pada semua produk kami."
Pada bagian tangki, selain desainnya berubah, kapasitasnya berkurang menjadi 14 liter (sebelumnya 17 liter). "Kapasitas bahan bakar memang berkurang, tapi power to weight ratio-nya semakin baik. Karena power dari mesin sekarang meningkat, dan bobotnya juga berkurang," ungkap Kunihiro kepada Liputan6.com.
Untuk pasar Indonesia, KMI memperkenalkan 3 varian warna standar yang dibanderol Rp 61,9 juta, 2 varian Special Edition dibanderol Rp 64,3 juta dan 2 versi ABS SE ( Rp 71,9 juta untuk warna Passion Red dan Rp 72,4 juta untuk warna Candy Burnt Orange MDP). Semua harga on the road Jakarta
Advertisement