Liputan6.com, Jakarta - Di ajang Liga Champions, Chelsea pernah punya kenangan manis dengan Barcelona. Di musim 2011/12, The Blues menjadi kampiun usai di semifinal mengalahkan klub asal Katalunya itu.
Ketika itu, Chelsea yang dilatih Roberto Di Matteo mengalahkan Barcelona dengan agregat 3-2. Di final, The Blues kemudian menyingkirkan Bayern Munchen lewat adu tendangan penalti.
Kini, kenangan manis itu kembali terbanyang. Pasalnya, dalam undian 16 besar Liga Champions yang digelar di Nyon, Swiss, Senin (11/12), The Blues kembali "dijodohkan" dengan Barcelona. Bukan di semifinal, memang. Baru fase 16 besar.
Baca Juga
Advertisement
Namun begitu, kenangan tadi, jelas memberi tambahan motivasi pasukan asuhan Antonio Conte ini untuk duel di dua laga 16 besar, Februari dan Maret 2018 mendatang. Bayangan untuk kembali jadi yang terbaik di Benua Biru pun menyeruak.
Namun, tentu kali ini tak akan mudah bagi Chelsea untuk mengulang sukses 2011/12 saat mempermalukan Barcelona. Apalagi, sang lawan juga tengah dalam kondisi bagus.
Di Liga Spanyol, Barcelona belum terkalahkan di 15 pertandingan, 13 menang dan dua kali imbang. Mereka pun jauh meninggalkan rival utama Real Madrid dengan selisih delapan poin.
Namun, kubu Chelsea sendiri tampak tak khawatir. Sebab, sejak awal, mereka memang sudah mengantisipasi bakal berhadapan dengan klub-klub unggulan, termasuk Barcelona.
Maklum, Chelsea masuk dalam undian 16 besar Liga Champions dengan status runner up. Sesuai aturan, tim runner up harus berhadapan dengan juara grup lainnya.
"Kami adalah Chelsea. Kami tim besar, siap menghadapi tim manapun," ujar gelandang Chelsea, Eden Hazard, sebelum undian digelar. "Barcelona sanga hebat, tapi Chelsea sudah siap untuk segalanya."
Total, Chelsea dan Barcelona sudah 12 kali saling berhadapan. The Blues menang empat kali dan kalah tiga kali. Sisanya, lima laga berakhir imbang.
Pembuktian Messi
Di sisi lain, laga lawan Chelsea akan jadi pembuktian tersendiri bagi penyerang andalan Barcelona, Lionel Messi. Pasalnya, pria asal Argentina itu seperti selalu mendapat kutukan saat berhadapan dengan The Blues.
Dari delapan pertandingannya menghadapi Chelsea, Messi belum sekalipun mencetak gol. Termasuk di dua pertemuan terakhir di Liga Champions 2011/12. Padahal, di musim ini, Messi jadi top scorer dengan 14 gol.
Messi juga bukan tak berusaha keras. Tercatat, 29 tembakan telah dia berondong dalam delapan laga lawan Chelsea. Namun, tak satupun berbuah gol.
Tentu, kali ini, saat Barcelona menyambangi Chelsea di laga pertama 16 besar Liga Champions, Februari mendatang, Messi tak perlu diingatkan betapa suporter Barcelona sangat menunggu golnya mengoyak jala gawang Thibaut Courtois.
Advertisement
Final Dini Real Madrid Vs PSG
Selain Chelsea vs Barcelona, satu lagi laga yang dipastikan berlangsung sengit adalah Real Madrid yang dijodohkan dengan klub kaya Prancis, Paris Saint Germain (PSG). Bahkan, banyak yang menyebut laga ini ibarat final dini.
"Kedua tim terlalu cepat untuk saling berhadapan," ujar Emilio Buetragueno, direktur Real Madrid, yang menghadiri undian. "Sebab, saya kira kedua tim adalah kandidat juara Liga Champions."
Real Madrid memang sudah lama jadi langganan kandidat juara Liga Champions karena skuat Galacticos yang mereka miliki. Sementara PSG, belakangan pun masuk dalam jajaran klub elite Eropa, karena royalnya mereka mengeluarkan uang demi mendatangkan bintang.
Terbaru, mereka kedatangan dua bintang muda di lini serang. Neymar diboyong dari Barcelona. Sementara Kylian Mbappe didatangkan dari klub senegara, AS Monaco.
"Setiap tahun, kekuatan PSG selalu bertambah," Butragueno, yang juga mantan penyerang andal Real Madrid, melanjutkan. "Mereka memiliki potensi yang luar biasa. Saya kira, ini bukan undian bagus untuk Real Madrid."
Ancaman Kuda Hitam
Namun, tak menarik tentunya jika tak ada kuda hitam. Nah, di 16 besar kali ini, klub-klub seperti Shakhtar Donetsk, Besiktas, serta Sevilla rasanya berpotensi jadi kuda hitam yang menyulitkan tim unggulan.
Shakhtar berpeluang melakukannya lantaran "dijodohkan" dengan AS Roma (Italia). Sedangkan Besiktas cukup punya peluang saat berhadapan dengan Bayern Munchen.
Bagaimana dengan Sevilla? Mereka memang harus berhadapan dengan Manchester United (MU) yang sangat berpengalaman di Liga Champions. Performa Sevilla di Liga Spanyol juga sedang amburadul, usai dipermalukan Real Madrid 0-5.
Tapi, tak ada yang bisa menjamin Sevilla akan dengan mudah ditekuk MU di dua laga 16 besar Liga Champions ini. Atau, jangan-jangan justru tim asuhan Eduardo Berizzo ini yang bakal mampu mempermalukan MU?
Advertisement