Liputan6.com, Magetan: Menumpang mobil pribadi, Sheyla Nichlatus Sofia, Ahad (6/2) petang, tiba di rumahnya di Desa Tawang Anom, Kecamatan Kota Magetan, Jawa Timur. Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Al Azhar, itu tiba di Tanah Air bersama 461 mahasiswa asal Indonesia lainnya.
Menurut Sheyla, akibat pemberlakukan jam malam di Mesir, ia hanya bisa keluar empat jam dalam sehari. Selebihnya, ia harus tinggal di rumah.
Ia merasa beruntung bisa pulang karena difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo. Sebab, saat ini masih banyak mahasiswa Indonesia yang tertahan di Mesir.
Perasaan lega dan gembira bisa pulang ke Tanah Air juga dirasakan Lum'ah Nasir dan Ana Fadilla, dua mahasiwi universitas Al Azhar. Kedatangan keduanya di Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang disambut alunan rebana dari para santri.
Seperti halnya Sheyla, Lum'ah dan Ana masih tetap ingin kembali ke Mesir untuk menyelesaikan kuliahnya. Namun, keinginan itu harus mereka pendam hingga kondisi di Mesir memungkinkan bagi mereka untuk kembali.(BOG)
Menurut Sheyla, akibat pemberlakukan jam malam di Mesir, ia hanya bisa keluar empat jam dalam sehari. Selebihnya, ia harus tinggal di rumah.
Ia merasa beruntung bisa pulang karena difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo. Sebab, saat ini masih banyak mahasiswa Indonesia yang tertahan di Mesir.
Perasaan lega dan gembira bisa pulang ke Tanah Air juga dirasakan Lum'ah Nasir dan Ana Fadilla, dua mahasiwi universitas Al Azhar. Kedatangan keduanya di Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang disambut alunan rebana dari para santri.
Seperti halnya Sheyla, Lum'ah dan Ana masih tetap ingin kembali ke Mesir untuk menyelesaikan kuliahnya. Namun, keinginan itu harus mereka pendam hingga kondisi di Mesir memungkinkan bagi mereka untuk kembali.(BOG)