Gerindra Beri Waktu 10 Hari ke La Nyalla Maju di Pilkada Jatim

Surat tersebut adalah tugas yang diperuntukkan secara pribadi kepada La Nyalla dan tidak melibatkan pengurus DPD Partai Gerindra Jatim.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 12 Des 2017, 08:42 WIB
La Nyalla Mattalitti sebelum menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, selasa (27/12). Selain itu, Jaksa juga menuntut La Nyalla membayar uang pengganti Rp 1,1 miliar. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Surabaya - Partai Gerindra memberi deadline 10 hari kepada calon Gubernur La Nyalla Mataliti untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2018.

Mandat tersebut tertuang dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017, bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses oleh DPP Partai Gerindra. Karena itu selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan.

"Tembusan surat itu sudah kami terima Minggu, 10 Desember kemarin malam," tutur Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Hendro Subiaco saat dikonfirmasi, Senin (11/12/2017).

Salah satu poin isi surat juga menegaskan, jika La Nyalla tidak bisa melaksanakan tugas hingga 20 Desember, maka surat tersebut dianggap tidak berlaku.

Surat tersebut adalah tugas yang diperuntukkan secara pribadi kepada La Nyalla dan tidak melibatkan pengurus DPD Partai Gerindra Jatim.

"Sesuai isi suratnya, tugas itu untuk pribadi La Nyalla, bukan untuk DPD Gerindra Jatim," ujarnya.

Dengan 13 kursi di DPRD Jatim, Gerindra memang tidak bisa mengusung calon sendiri pada Pilgub Jatim. Ia harus berkoalisi dengan partai lain.

Partai paling terbuka untuk berkoalisi ialah Partai Amanat Nasional (PAN) dengan tujuh kursi. Partai Keadilan Sejahtera dengan enam kursi terbuka kendati ada kabar telah mendukung Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Saat ini baru dua pasangan cagub Jatim yang mengemuka, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (sementara ini Demokrat, Golkar dan Hanura) dan Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas (PKB-PDIP).


La Nyalla- Anang?

Partai Gerindra membuat poros baru dalam pertarungan Pilkada Jawa Timur. Bersama PAN, keduanya sepakat mengusung La Nyalla Mataliti, mantan Ketua Umum PSSI.

"Banyak permintaan masyarakat Jawa Timur, sepertinya bosan kalau cuma calonnya itu-itu saja selama 10 tahun lebih, ya masa iya enggak ada orang Jatim yang bisa dicalonkan. Dasar itu juga mendorong kami mengusung La Nyalla," kata Wakil Ketua DPP Gerindra, Arief Puyuono, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (11/12/2017).

Arief mengatakan, masyarakat Jawa Timur sudah jenuh dengan calon gubernur dan wakil yang itu-itu saja.

"Masa iya di Jawa Timur hanya ada Khofifah dan Gus Ipul? Nah, ini ada La Nyalla yang asli Jawa Timur," kata Arief.

Tidak hanya La Nyalla, Gerindra pun sudah menyiapkan bakal calon pendampingnya.

"Kami akan gandeng Anang Hermansyah, jadi Lanang," kata Arief.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya