Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada 10 Desember 2017. Sejak 1976, bank yang sebelumnya bernama Postpaarbank ini telah dipercaya pemerintah untuk mengucurkan KPR bagi masyarakat.
Dalam perjalanannya memberikan masyarakat layanan perbankan yang terbaik, BTN terus melakukan inovasi, menciptakan aneka produk KPR yang mudah diakses, dan meningkatkan layanannya. Kali ini, salah satu caranya adalah membuka Plaza KPR dan KPR Hotline.
Plaza KPR merupakan gerai khusus yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai KPR, mulai dari syarat dan tata cara mengajukan aplikasi KPR baik secara manual maupun lewat portal www.btnproperti.co.id hingga informasi mengikuti lelang untuk rumah lelang Bank BTN.
Sementara KPR Hotline adalah menu khusus di BTN contact center yang dibuka untuk memberikan segala informasi mengenai produk KPR baik subsidi maupun nonsubsidi.
Baca Juga
Advertisement
“Sebagai wujud peningkatan layanan pelanggan, kami berharap Plaza KPR dan KPR Hotline ini lebih memudahkan nasabah menemukan produk KPR pilihannya,” kata Direktur Utama BTN Maryono, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/12/2017).
Pembukaan Plaza KPR dan KPR Hotline merupakan bagian dari rangkaian acara HUT KPR ke-41 tahun bertajuk Parade KPR yang berlangsung mulai 4 Desember lalu. Selain itu, untuk memperingati HUT ke-41 ini, BTN juga memberikan bunga KPR Fixed 1 tahun sebesar 4,1 persen. Promosi bunga KPR nonsubsidi ini berlaku hingga Januari 2018.
Lewat program tersebut, BTN berharap bisa mengalirkan KPR sebesar Rp 3 triliun hingga akhir 2017.
“Kami membantu pemerintah mewujudkan mimpi seluruh keluarga Indonesia untuk memiliki rumahnya sendiri, karena itu komitmen yang kami terus pegang sejak dipercaya pemerintah mengucurkan KPR Subsidi perdana bagi masyarakat,” kata Maryono.
Sejak 1976 hingga November 2017, Bank dengan kode saham BBTN ini telah mengucurkan kredit baik berskema konvensional maupun syariah senilai Rp 230,2 triliun untuk merealisasikan KPR bagi 4,1 juta unit rumah.
Dari pencapaian tersebut, sebesar 3,08 juta unit atau lebih dari 75 persen di antaranya mengalir dalam bentuk KPR Subsidi. Angka tersebut setara dengan nilai KPR Subsidi sebesar Rp 110,45 triliun. Adapun sisanya atau sebesar Rp 119,76 triliun didistribusikan dalam bentuk KPR nonsubsidi.
“Selama 41 tahun, BTN telah melalui berbagai dinamika politik ekonomi, dan mengalami perubahan kebijakan pemerintahan, namun kami tetap konsisten mewujudkan akses pembiayaan KPR dengan melakukan transformasi dan sinergi dengan pihak swasta maupun BUMN lain,” kata Maryono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kerja sama dengan Go-Jek
BTN juga optimistis Program Satu Juta Rumah bisa tercapai dengan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah. Menurut Maryono, industri properti melibatkan banyak stakeholder (pemangku kepentingan), dengan multiplier effect yang tinggi.
“Komitmen perbankan, pemerintah pusat maupun daerah perlu disatukan dan diperkuat untuk mengurangi backlog perumahan sebesar 11,38 juta unit,” katanya.
Jika para stakeholders kompak, Maryono berharap pengembang properti bisa lebih produktif dan inovatif membantu pemerintah mengurangi backlog perumahan.
Oleh karena itu, selain menggandeng pemerintah pusat dan daerah, BTN juga merangkul mitra swasta, di antaranya Go-Jek Indonesia untuk mempercepat pencapaian Program Satu Juta Rumah.
Dalam Parade KPR ini BTN mengajak Go-Jek untuk memfasilitasi mitra driver-nya mendapat fasilitas KPR subsidi dari BTN. Setidaknya ada 581 aplikasi KPR subsidi dari para driver Go-jek saat tahap I Go-Jek Serbu BTN dibuka, 397 di antaranya lulus verifikasi dan bisa mendapatkan rumah impiannya.
“Nilai KPR-nya hanya Rp 51,6 miliar, namun sangat berarti bagi mereka dan kami bangga bisa membantu keluarga mendapatkan rumahnya dengan skema yang terjangkau,” kata Maryono.
Kesuksesan Go-Jek Serbu BTN Tahap I mendorong Bank BTN membuka Tahap ke II bersama Go-Jek Indonesia membuka Program Go-Jek Serbu BTN Tahap II di seluruh kota yang menjadi wilayah kerja Go-Jek, di antaranya Sumatera, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi.
Advertisement