Liputan6.com, Jakarta Mata uang virtual bitcoin terus menjadi perbincangan di pasar keuangan dunia. Apalagi nilai tukar bitcoin terus melambung mencapai ratusan juta rupiah.
Sebenarnya apa penyebab nilai tukar bitcoin terus melambung?
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, berpendapat, tingginya nilai bitcoin karena masyarakat mulai mencari alternatif lain dalam investasi.
Baca Juga
Advertisement
"Bitcoin bisa tumbuh dan harganya naik terus karena ada trust. Nah trust ini harganya mahal. Kalau kita lihat dolar AS sekarang ini cenderung unpredictable-lah nilainya. Jadi orang mencari alternatif lain dalam investasi," ujar dia di Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Dia melanjutkan, bitcoin menjadi berharga karena jumlahnya yang relatif terbatas. Hal tersebut berbeda dengan mata uang yang jumlahnya tidak terbatas karena bisa dicetak lagi oleh bank sentral.
"Bitcoin ini kalau kita lihat dengan metode algoritma itu kan dengan jumlah tertentu. Dia tidak akan unlimited, sedangkan negara-negara lain kita lihat cetak uang terus-menerus sehingga nilainya menjadi tidak menentu," jelas dia.
Lebih lanjut, Aviliani mengatakan, ke depan bitcoin ini tetap mesti diatur. Hal ini untuk mengantasipasi adanya ketidakpercayaan pada bitcoin.
"Menurut saya, tetap saja harus ada kajian terkait bitcoin ini. Walaupun tidak sekarang. Karena pada akhirnya muncul untrust dengan mereka-mereka yang membuat bitcoin ini," ujar dia.
Perihal pihak yang mengatur, menurutnya, lebih baik diatur Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Menurut saya cenderung sektor keuangan terutama OJK dan BI terutama di NPG-nya kan. Sedangkan dari sisi e-commerce-nya mungkin lebih mengatur pada mekanisme apa ya, sekarang ini kan keluar uang masuk aja enggak bisa kan. Aturan itu tidak atau belum ada. Mau tidak mau melibatkan Kominfo karena ini kan virtual ya," tukas dia.
OJK: Investasi Bitcoin Ilegal di RI
Advertisement