Liputan6.com, Jakarta - Salah satu fokus utama prediksi keamanan siber 2018 yang disampaikan Symantec adalah ancaman hacker dengan perangkat rumahan (smart home device). Lewat perangkat ini, hacker diprediksi bisa mencuri data dan mengunci sistem pengguna ataupun menebar ransomware.
Seperti disampaikan Director System Engineering Symantec, David Rajoo, para penjahat siber bisa saja mengunci file dan sistem pengguna dengan memanfaatkan celah akses perangkat pintar rumahan yang mereka temukan.
Baca Juga
Advertisement
Bak racun, ancaman meresahkan ini tak hanya mendorong semakin banyaknya penjahat siber yang menyebar ransomware, tetapi juga menyebar spesialisasi lain termasuk Ransomware-as-a-Service.
"Saat ini, mereka tengah mencari cara untuk memperdaya banyak korban dengan memanfaatkan peningkatan besar-besaran pada perangkat rumahan pintar. Seperti TV pintar, kulkas pintar, AC pintar, serta semua yang terhubung dalam basis Internet of Things (IoT)," kata Rajoo kepada Tekno Liputan6.com, Selasa (12/12/2017).
Bahayanya lagi, sebut Rajoo, pengguna pada umumnya justru tidak menyadari ancaman yang mereka alami pada perangkat rumahan pintar mereka. Karena itu, pengguna diimbau agar tetap waspada menjaga perangkat rumahan pintarnya untuk tidak disandera hacker.
Perangkat IoT Diretas
Selain itu, Rajoo juga menyampaikan prediksi lain yang tak kalah hebohnya. Salah satunya adalah serangan DDoS besar yang akan mengancam ratusan ribu perangkat IoT yang disusupi di rumah dan tempat kerja pengguna demi menghasilkan trafik.
Katanya, penjahat siber akan memanfaatkan pengaturan keamanan dan pengelolaan perangkat IoT rumahan yang lemah. Dari situ, input atau sensor perangkat tersebut juga akan diretas.
"Hacker akan mengumpan audio, visual, atau input palsu lain untuk membuat perangkat melakukan apa yang diinginkan, jadi bukan apa yang diinginkan si pengguna," tukas Rajoo.
Tak cuma perangkat rumahan dan perangkat IoT, Symantec juga mengungkap prediksi keamanan siber lainnya. Tercatat, ada 10 prediksi yang akan berlangsung di tahun depan, di antaranya: serangan rantai pasokan menjadi umum, fenomena malware tanpa kedok alias file-less yang akan semakin menjamur, perusahaan teknologi akan tetap menggunakan keamanan Security-as-a-Service (SaaS) dan Infrastructure-as-a-Service (IaaS), serta financial trojans akan terus menyebabkan kerugian lebih besar dari ransomware.
Selain itu, prediksi lainnya juga mengungkap teknologi berbasis kecerdasan buatan dan Blockchain hingga perangkat IoT yang akan menyediakan akses terus menerus ke jaringan rumah.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement