Liputan6.com, Cirebon - Saat ini, pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM masih gencar menggalakkan konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas. Salah satu targetnya, yaitu kalangan nelayan yang masih menggunakan BBM sebagai bahan bakar mesin perahunya ketika melaut.
Tercatat 100 unit konverter kit telah diberikan kepada nelayan di kawasan Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Alat ini mampu mengalihkan penggunaan BBM ke gas.
"Jadi tak perlu repot lagi beli BBM cukup pakai gas saja," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial usai memberikan paket konverter kit untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil, di Cirebon, Senin, 11 Desember 2017.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, pengalihan bahan bakar dari BBM ke gas ini merupakan upaya pemerintah mengantisipasi pencemaran lingkungan di laut, seperti banyaknya tumpahan BBM di kapal dan laut serta banyaknya emisi gas buang dari BBM.
Ego menambahkan, konventer kit yang dibagikan hanya untuk kapal nelayan dengan kapasitas di bawah 5 GT (gross tonnage). Gas elpiji 3 kilogram atau yang biasa disebut gas tabung melon menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan kapal.
Namun, Ego mengaku, dalam upaya konversi BBM ke gas ini, pemerintah masih mengalami kendala terkait pasokan gas 3 kg itu sendiri. Pasalnya, saat ini terjadi kelangkaan gas 3 kg. Hal ini tentunya akan mengancam nelayan untuk pergi melaut.
Kendala lain yang dihadapi Kementerian ESDM dalam membagikan konverter kit adalah data penerima. Namun demikian, Ego melanjutkan, pada tahun kedua ini sudah semakin banyak penerima konverter kit.
"Tahun lalu, 5.743, di Kabupaten Cirebon cuma dapat 229. Tahun ini cuma 100 unit karena kendala data," dia menyebutkan.
Simak video pilihan berikut:
Plus dan Minus Menggunakan Gas Tabung Melon
Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial, penggunaan konverter kit tersebut sudah teruji. Baik dari sisi keamanan maupun efisiensi untuk kapal di bawah 5 GT.
Dia juga menyebutkan, dalam upaya menyelamatkan lingkungan wilayah laut, pemerintah akan membagikan 40 ribu konverter kit ke 36 kabupaten dan kota di Indonesia.
Dia juga berharap Pertamina menjamin ketersediaan pasokan gas 3 kg dalam upaya mendukung penyelamatan lingkungan. "Asal gas elpijinya tidak langka nelayan pasti melaut terus," ujar dia.
Anggota DPR RI Herman Khaeron mengatakan upaya pemerintah mengurangi pencemaran lingkungan oleh nelayan kecil harus didukung semua pihak. Dia mengatakan, penggunaan gas melon pada mesin konverter juga dapat menghindari potensi ikan yang tercemar bahan bakar ketika berada di atas kapal.
"Tinggal membiasakan diri saja memakai alat ini," kata dia.
Penggunaan konverter kit juga berpengaruh terhadap dampak ekonomis. Biaya operasional saat melaut bisa ditekan hingga 50 persen. Oleh karena itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mengawal agar tidak terjadi kelangkaan gas melon.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama terutama instansi yang menyuplai gas melon," Herman menandaskan.
Advertisement