Kalahkan Apple, VOC Perusahaan Paling Berharga Sepanjang Masa

Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) menjadi perusahaan paling berharga di dunia sepanjang masa mengalahkan 20 perusahaan modern.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 13 Des 2017, 15:30 WIB
Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) menjadi perusahaan paling berharga sepanjang masa mengalahkan 20 perusahaan modern. (Doc: The Motley Fool, Barry Ritholtz, Sheridan Titman)

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu bertanya-tanya apa perusahaan paling berharga sepanjang masa?

Dengan majunya teknologi, mungkin banyak yang mengira Apple, Amazon, Google, atau Facebook sebagai perusahaan paling berharga di dunia. Tapi sayangnya, tebakan mereka salah.

Pada kenyataannya, Dutch East India Company atau Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) justru menjadi perusahaan paling berharga di dunia sepanjang masa. Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, perusahaan itu bisa membangun koloni, menciptakan kekuatan militer, dan bahkan memulai perang atau konflik di seluruh dunia.

Perusahaan Hindia Timur Belanda itu awalnya didirikan sebagai perusahaan piagam pada tahun 1602, ketika akhirnya diberi monopoli oleh pemerintah Belanda untuk perdagangan rempah-rempah di Asia selama 21 tahun. VOC tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka langsung mengirim lebih dari satu juta pelayaran ke Asia, itu lebih dari gabungan pelayaran apa pun di Eropa pada masa tersebut.

Namun, meski menjadi raksasa perdagangan utama Eropa selama 200 tahun, puncak kejayaan VOC justru pada tahun 1637 saat terjadi Tulip Mania di Belanda. Pada periode gelembung keuangan pertama di dunia itu, perusahaan yang juga sempat mencengkeram pengaruh mereka di Indonesia ini bernilai 78 juta gulden atau sekitar 7,9 triliun dolar di zaman modern.

Melansir dari Visual Capitalist, nilainya yang begitu tinggi bahkan mengalahkan gabungan 20 perusahaan modern di dunia, seperti Apple, Microsoft, Amazon, Exxon Mobil, Berkshire Hathaway, Tencent, Well Fargo, dan lainnya. Bahkan, nilai perusahaan itu masih mengalahkan PDB Jepang ($ 4,8 T) dan Jerman ($ 3,4 T) di zaman modern bila digabungkan.

Pada saat yang bersamaan, perusahaan paling berharga di dunia (Apple) hanya berhasil mencapai 11% dari nilai puncak Perusahaan Hindia Timur Belanda itu.

 

 

 


Prestasi Besar VOC

Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) menjadi perusahaan paling berharga sepanjang masa mengalahkan 20 perusahaan modern. (Doc: The Motley Fool, Barry Ritholtz, Sheridan Titman)

Sebelum akhirnya hancur karena korupsi dan perebutan kekuasaan, VOC termasuk sukses di masanya. Bahkan, pada satu tittik, mereka pernah memiliki 70 ribu karyawan. Ini sebuah prestasi besar bagi perusahaan yang lahir lebih dari 400 tahun yang lalu.

Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk dua perusahaan paling berharga lainnya dalam sejarah. Keduanya merupakan subjek gelembung simultan yang terjadi di Prancis dan Inggris yang muncul pada tahun 1720.

Di Prancis, kekayaan Lousiana dilebih-lebihkan dalam skema pemasaran untuk Perusahaan Mississippi yang baru terbentuk. Dan nilainya melonjak setara 6,5 triliun dolar hari ini. Sementara itu, perusahaan saham gabungan di Inggris yang dikenal sebagai South Sea Company mendapat nilai monopoli untuk melakukan perdagangan dengan Amerika Selatan.


Perusahaan Paling Berharga Lainnya

Pulau Banda Neira era VOC (Wikipedia)

Lalu, apa perusahaan paling berharga sepanjang masa lainnya?

  • Saudi Aramco, senilai $ 4,1 triliun, berdasarkan perhitungan oleh profesor keuangan Universitas Texas Sheridan Titman pada tahun 2010, dan disesuaikan dengan inflasi.
  • PetroChina melampaui $ 1 triliun di pasar pada tahun 2007. Disesuaikan dengan inflasi yang mencapai $ 1,4 triliun hari ini.
  • Standard Oil, sebelum perpisahannya yang terkenal karena alasan monopoli, bernilai setidaknya $ 1 triliun. Disesuaikan dengan inflasi kemungkinan akan lebih banyak, tapi kami mempertahankan nilai konservatif ini.
  • Microsoft mencapai puncak penilaiannya pada tahun 1999, di puncak gelaran Dotcom. Hari ini, itu akan sama dengan $ 912 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya