Dorong Sektor Wisata, Menhub Kembangkan Banyak Bandara

Untuk mendorong pariwisata, Budi Karya ingin Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai Bali agar menjadi hub penerbangan internasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Des 2017, 14:15 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan sambutan pada malam Anugerah BUMN 2017 di Jakarta, Jumat (15/9). Dewan Juri Anugerah BUMN Awards 2017 diketuai oleh Tanri Abeng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan mendukung penuh sektor pariwisata Indonesia. Dukungan yang diberikan Kemenhub adalah melalui percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dari dan ke destinasi wisata.

“Pariwisata adalah leading sector yang harus kita jaga dan kita utamakan. Ada 10 destinasi pariwisata baru, yang sudah kita lakukan adalah memberikan suatu percepatan pembangunan bagi kita semua,” Kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (13/12/2017).

Untuk mendorong pariwisata, Budi Karya ingin Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai Bali agar menjadi hub penerbangan internasional. Jumlah koneksitas di kedua bandara tersebut akan ditingkatkan guna menunjang hub internasional itu.

“Saat ini Bandara Soekarno-Hatta hanya memiliki 40 koneksitas, dibandingkan Malaysia dan Singapura yang memiliki 100 konektivitas. Jumlah konektivitas itu berbanding lurus dengan jumlah turis yang datang. Ke depannya akan kita tingkatkan. Caranya dengan melakukan percepatan pembangunan,” urai dia.

Saat ini Indonesia memiliki 19 Bandara Internasional yang tersebar di seluruh nusantara. Menurut Menhub, di dunia ini suatu negara dengan 19 Bandara Internasional tidaklah banyak.

“Kita memang cukup berani membuka itu (19 bandara Internasional) karena memang kita ingin pelosok-pelosok Indonesia itu dapat dikunjungi dan dicapai oleh penerbangan internasional,” jelas dia.

Pembukaan salah satu bandara internasional yang mendapat sambutan hangat dunia internasional adalah Bandara Silangit. Dengan dijadikannya Bandara Silangit menjadi Bandara Internasional maka negara-negara internasional dapat langsung menjangkau Danau Toba tanpa harus menempuh jarak 6-7 jam dari Medan.

“Sekarang kita bersama-sama membangun Silangit dalam waktu yang pendek. Pertumbuhannya luar biasa sampai 800%. Maka kita sudah buat keputusan membuat Silangit menjadi Bandara Internasional. Apa yang sudah kita lakukan di Silangit sangat diapresiasi negara-negara tetangga,” urai dia.

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Atur Ulang

Sejumlah penumpang memadati Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/6). Puncak arus mudik di Bandara Soetta diprediksi akan terjadi pada tanggal 22-23 Juni, dikarenakan sudah memasuki masa cuti bersama. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Lebih lanjut Budi berujar bahwa akan diatur kembali slot-slot penerbangan. Nantinya antar penerbangan domestik tidak perlu melalui Jakarta, sehingga slot kosong di Bandara Soekarno-Hatta itu akan diberikan ke penerbangan internasional.

“Jakarta dan Bali kita akan atur sebagai suatu destinasi internasional sementara penerbangan domestik tidak perlu lewat Jakarta, seperti Palembang-Semarang. Sehingga ruang slot yang kosong itu bisa kita berikan,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa sektor pariwisata sebagai core ekonomi Indonesia. Pertumbuhan industri pariwisata Indonesia saat ini adalah 24 Persen, di mana target wisatawan mancanegara adalah 20 juta pada tahun 2019.

“Target kita mencapai 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Satu cita-cita yang luar biasa. Indonesia ini begitu potensial namun biarpun begitu kita harus kerja keras.

Dalam mewujudkan hal tersebut diperlukan koordinasi baik semua stakeholder, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta dalam memajukan pariwisarta Indonesia,” tutup Arief.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya