Liputan6.com, Jakarta Tak mudah memprediksi produk yang akan disukai masyarakat. Para penemu atau produsen harus memikirkan dengan matang saat memutuskan membuat sebuah produk kemudian melemparnya ke pasaran.
Namun ternyata ada beberapa produk yang awalnya diragukan bakal laku di pasaran. Meski pemikiran ini kemudian terbantahkan. Produk-produk tersebut justru laku keras.
Advertisement
Seperti 7 produk ini. Bila dilihat sejenak, tampak tak lazim bahkan adapula yang biasa saja. Namun ternyata secara mencengangkan terbukti laris manis usai dilempar ke pasaran.
Produk apa sajakah? Simak ulasannya seperti melansir laman CNBC, Kamis (13/12/2017).
1. Tamagotchi
Ini merupakan cyberpet berbentuk telur yang perlu dirawat dan diberi makan. Produk ini pernah menjadi bagian masa kecil banyak orang.
Produk ini mengajarkan seseorang seakan-akan tengah merawat makhluk hidup. Usia hidup hewan peliharaan virtual ini, sejak menetas dari telur hingga menumbuhkan sayap membutuhkan beberapa hari, yang memerlukan perhatian lebih.
Bandai America, perusahaan mainan di Amerika, sukses menjual lebih dari 80 juta unit Tamagotchi di seluruh dunia. Total nilai penjualannya mencapai US$ 900 juta atau sekitar Rp 12 triliun.
2. Crocs
Pada 2002, perusahaan sepatu yang berbasis di Colorado, Crocs, mengirimkan produknya ke seluruh dunia. Sejak saat itu, produk ini telah terjual lebih dari 300 juta pasang di 90 negara.
Butuh waktu 15 tahun hingga Vogue mendaftarkan Crocs sebagai tren fashion papan atas tahun ini. Penjualan tahunannya mencapai sekitar US$ 1 miliar dengan keuntungan naik lebih dari 50 persen pada kuartal terakhir.
Produk Berikutnya
3. Beanie Babies
Beanie Babies sangat populer di tahun 1990-an. Beberapa memprediksi jika Beanie Babies akan dijual seharga US$ 5.000 atau sekitar Rp 67 juta.
Peggy Gallagher, penjual pertama Beanie Babies, menemukan bahwa kegilaan terhadap boneka ini belum menjalar ke Jerman. Dia pun memutuskan mengirimkannya melalui distributor di Nuremberg.
"Dia membayar US$ 2.000 atau sekitar Rp 27 juta, termasuk biaya pengiriman untuk sekotak mainan tersebut, yang kemudian terjual sekitar US$ 300.000 atau Rp 4 miliar, dengan keuntungan kembali padanya sekitar 15.000 persen," mengutip laporan New York Times pada 2015.
Bahkan keuntungan penjualan Beanie dipredisi pernah di satu waktu mencapai US$ 700 juta per tahun. Bahkan sang pencetus ide Beanie, Ty Warner saat ini memiliki kekayaan bernilai US$ 2,8 miliar.
Jauh dari prediksi, saat ini harga Beanie Baby hanya dengan US$ 5 atau Rp 67 ribu.
4. Slinky
Slinky memasuki Toy Hall of Fame pada tahun 2000. Ditemukan oleh insinyur Richard James pada tahun 1940-an, lebih dari 350 juta Slinkys telah terjual hari ini.
"Kami melihat Slinky sebagai ikon Amerika," ucap Ray Dallavecchia Jr, Presiden POOF-Slinky kepada USA Today pada 2012.
Dallavecchia mengatakan bahwa perusahaannya memiliki tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 20 persen. Saat ini, total keuntungan sekitar US$ 3 miliar.
Advertisement
Produk Lainnya
5. Chia Pet
Sejak Chia Pet dipajang di pertokoan pada 1970-an, perusahaan gadget Joseph Enterprises menjual 500.000 tumbuhan tersebut setiap tahunnya. Keuntungannya tidak bisa diungkapkan, namun harga satu Chia sebesar US$ 16 atau Rp 217 ribu.
Perusahaan pembuatnya selalu berusaha membuat hewan peliharaan ini berinovasi. Joseph Enterprises juga menjual figure calon presiden dan menyebutnya sebagai "polling Chia."
6. Furby
Akhir 1990-an Furby menjadi idola dan paling dicari. Hampir 2 juta boneka Furby terjual pada tahun 1998, diikuti 14 juta pada tahun berikutnya.
Pada penawaran tertinggi, orang bisa membeli hewan aneh ini seharga US$ 35 atau Rp 475 ribu, dan kemudian menjualnya kembali hingga lima kali lipat. Pendapatan tahunan selama Furby laku di pasar adalah sekitar US$ 500 juta.
7. The Pet Rock
Sebuah batu di dalam kotak kardus, lengkap dengan 36 halaman panduan manual perawatan hewan ini, membuat penciptanya, Gary Dahl, kaya raya.
Dia sukses menjual lebih dari 1,5 juta Pet Rocks, yang ia beli seharga satu sen atau seribu rupiah saja dan dijual seharga US$ 4 atau Rp 54 ribu.
''Saya memasukkan sekitar US$ 5 juta hari ini ke dalam kantong saya,'' Dahl mengatakan kepada The New York Times pada 2004.