Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi sopir Go-Jek di Surabaya. Dengan fasilitas KPR ini, sopir Go-Jek bisa menyicil rumah tak sampai Rp 50 ribu per hari.
Direktur Bank BTN Adi Setianto mengatakan, perseroan berkomitmen memberikan akses perumahan ke masyarakat. Tidak hanya untuk pekerja formal, tapi juga pekerja informal.
"Bagi Bank BTN, semua masyarakat Indonesia termasuk para pekerja informal, punya hak untuk memiliki rumah. Sebagai wujud komitmen tersebut, kami memberikan fasilitas KPR bagi para tukang ojek online yang tergabung dalam Go-Jek di Surabaya dengan cicilan tidak mencapai Rp 50 ribu per hari," jelas dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, fasilitas KPR khusus ini telah diluncurkan pada Mei hingga November 2017. Tercatat, lebih dari 4.500 sopir mitra Go-Jek telah mengajukan diri dan memperoleh fasilitas KPR khusus tersebut.
Dia mengatakan, akan memperluas jangkaun KPR khusus ini ke wilayah-wilayah operasi Go-Jek.
"Kesuksesan fasilitas KPR BTN bagi Go-Jek tahap 1 ini mendorong Bank BTN membuka tahap ke 2 di seluruh kota yang menjadi wilayah kerja Go-Jek, di antaranya Sumatera, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi," dia menjelaskan.
Adi juga menjelaskan, Bank BTN menyediakan fasilitas KPR Mikro bagi para pekerja informal lainnya. Melalui fasilitas KPR BTN Mikro, para pekerja informal bisa memiliki rumah dengan plafon kredit maksimal Rp 75 juta dan tenor 20 tahun.
KPR BTN Mikro juga menawarkan skema pembiayaan dengan besaran uang muka dan angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan pekerja.
"Langkah ini juga sejalan dengan inklusi keuangan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia mengakses layanan perbankan," dia menandaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selama 41 Tahun, BTN Telah Kucurkan KPR Rp 230,2 Triliun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada 10 Desember 2017. Sejak 1976, bank yang sebelumnya bernama Postpaarbank ini telah dipercaya pemerintah untuk mengucurkan KPR bagi masyarakat.
Dalam perjalanannya memberikan masyarakat layanan perbankan yang terbaik, BTN terus melakukan inovasi, menciptakan aneka produk KPR yang mudah diakses, dan meningkatkan layanannya. Kali ini, salah satu caranya adalah membuka Plaza KPR dan KPR Hotline.
Plaza KPR merupakan gerai khusus yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai KPR, mulai dari syarat dan tata cara mengajukan aplikasi KPR baik secara manual maupun lewat portal www.btnproperti.co.id hingga informasi mengikuti lelang untuk rumah lelang Bank BTN.
Sementara KPR Hotline adalah menu khusus di BTN contact center yang dibuka untuk memberikan segala informasi mengenai produk KPR baik subsidi maupun nonsubsidi.
Baca Juga
“Sebagai wujud peningkatan layanan pelanggan, kami berharap Plaza KPR dan KPR Hotline ini lebih memudahkan nasabah menemukan produk KPR pilihannya,” kata Direktur Utama BTN Maryono, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/12/2017).
Pembukaan Plaza KPR dan KPR Hotline merupakan bagian dari rangkaian acara HUT KPR ke-41 tahun bertajuk Parade KPR yang berlangsung mulai 4 Desember lalu. Selain itu, untuk memperingati HUT ke-41 ini, BTN juga memberikan bunga KPR Fixed 1 tahun sebesar 4,1 persen. Promosi bunga KPR nonsubsidi ini berlaku hingga Januari 2018.
Lewat program tersebut, BTN berharap bisa mengalirkan KPR sebesar Rp 3 triliun hingga akhir 2017.
“Kami membantu pemerintah mewujudkan mimpi seluruh keluarga Indonesia untuk memiliki rumahnya sendiri, karena itu komitmen yang kami terus pegang sejak dipercaya pemerintah mengucurkan KPR Subsidi perdana bagi masyarakat,” kata Maryono.
Sejak 1976 hingga November 2017, Bank dengan kode saham BBTN ini telah mengucurkan kredit baik berskema konvensional maupun syariah senilai Rp 230,2 triliun untuk merealisasikan KPR bagi 4,1 juta unit rumah.
Dari pencapaian tersebut, sebesar 3,08 juta unit atau lebih dari 75 persen di antaranya mengalir dalam bentuk KPR Subsidi. Angka tersebut setara dengan nilai KPR Subsidi sebesar Rp 110,45 triliun. Adapun sisanya atau sebesar Rp 119,76 triliun didistribusikan dalam bentuk KPR nonsubsidi.
“Selama 41 tahun, BTN telah melalui berbagai dinamika politik ekonomi, dan mengalami perubahan kebijakan pemerintahan. Namun kami tetap konsisten mewujudkan akses pembiayaan KPR dengan melakukan transformasi dan sinergi dengan pihak swasta maupun BUMN lain,” kata Maryono.
Advertisement