Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Akan tetapi, IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau di tengah nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (13/12/2017), IHSG naik 22,23 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.054,60. Indeks saham LQ45 menguat 0,24 persen ke posisi 1.021. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Ada sebanyak 187 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 145 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 123 saham lainnya diam di tempat.
Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.054,60 dan terendah 6.020,10. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 290.449 kali dengan volume perdagangan saham 12,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,3 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 514 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.582.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham aneka industri turun 1,29 persen, sektor saham pertanian melemah 0,31 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,10 persen.
Sedangkan sektor saham industri dasar naik 2,35 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan menguat 1,42 persen dan sektor saham tambang mendaki 1,01 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham KRAS naik 14,71 persen ke posisi Rp 390 per saham, saham SMDR melonjak 13,74 persen ke posisi Rp 414 per saham, dan saham AISA menanjak 12,70 persen ke posisi Rp 426 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham SIMA melemah 9,4 persen ke posisi Rp 212, saham FINN susut 5,8 persen ke posisi Rp 130 per saham, dan saham GTBO tergelincir 5,13 persen ke posisi Rp 185 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,49 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,79 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,68 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,26 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,07 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,07 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai, IHSG cenderung konsolidasi lantaran sambil tunggu suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). "Penantian suku bunga acuan BI memberikan sentimen meski diperkirakan suku bunga acuan tetap," ujar William.
Ia menuturkan, pergerakan harga komoditas juga bayangi IHSG. Pergerakan harga batu bara mulai stabil berdampak ke emiten-emiten tambang. "Ditambah pelaku pasar juga menanti kinerja emiten," ujar William.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sektor Tambang Angkat IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan. Pergerakan IHSG senada dengan bursa saham Asia.
Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu 13 Desember 2017, IHSG naik 8,08 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.040,03. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,08 persen ke posisi 1.019,48. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 97 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 42 saham melemah. Di luar itu, 90 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.042,50 dan terendah 6.027,42.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.232 kali dengan volume perdagangan 480 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 267 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 15 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar rupiah di angka 13.579 per dolar AS.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor aneka industri, barang konsumsi dan keuangan.
Sektor saham pertambangan menguat 0,68 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,58 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,42 persen.
Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham DWGL naik 69,33 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham GOLD melonjak 19,27 persen ke posisi Rp 650 per saham, dan saham BUVA menguat 19,05 persen ke posisi Rp 550 per saham.
Sedangkan saham yang menekan IHSG adalah SDPC turun 10,83 persen ke posisi Rp 107, saham GTBO susut 7,18 persen ke posisi Rp 181 dan saham BSSR tergelincir 7,17 persen ke posisi Rp 2.070 per saham.
Advertisement