Liputan6.com, Illinois - Seorang nenek berusia 77 tahun asal Illinois, Amerika Serikat tak pernah menyangka jika kematiannya akan disebabkan oleh anjing peliharaannya sendiri.
Dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (13/12/2017), nenek tersebut dilaporkan tewas akibat diserang oleh anjing pitbull yang sudah ia rawat bertahun-tahun.
Berita meninggalnya nenek ini pun telah dikonfirmasi secara langsung oleh kepolisian setempat. Polisi sendiri tiba dilokasi kejadian setelah menerima laporan adanya serangan anjing kepada pemiliknya.
Polisi menemukan Dorothy Ford dalam kondisi tak bernyawa di halaman belakang rumahnya yang terletak di South Kemensky Avenue.
Baca Juga
Advertisement
Kepala polisi wilayah setempat, Shawn Schuldt mengatakan, ada seorang pria yang melihat anjing pitbull yang menyerang Ford. Lantas, ia langsung menghubungi polisi.
"Kejadian ini benar-benar menyeramkan. Saya tak pernah menyaksikan peristiwa semacam ini," ujar pria tersebut.
"Tentu saya berduka atas kejadian yang menimpa nenek tersebut," tambahnya.
Menurut keterangan tetangga, sang nenek selalu merawat pitbullnya. Anjing itu selalu dirawat dan diberi makan.
Untuk meredam serangan terhadap orang lain, polisi terpaksa menembak mati anjing berusia 6 tahun itu.
Nenek Ford adalah seorang pensiunan. Ia punya tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Kemudian ia juga punya empat orang cucu.
Polisi akan terus menyelidiki kasus ini, apa penyebab amukan anjing bertubuh besar tersebut.
Disengat Tawon 150 Kali, Nenek 87 Tahun Meninggal
Beda Dorothy Ford, beda pula Chieko Kikuchi. Jika sebelumnya nenek berusia 77 tahun tersebut tewas diserang pitbull, maka nenek asal Jepang ini tewas akibat disengat tawon sebanyak 150 kali.
Dikutip dari laman Japan Today, Kikuchi yang saat itu tengah duduk di kursi roda tiba-tiba disengat oleh ratusan tawon sebanyak 150 kali.
Sekawanan tawon raksasa itu menyerang Kikuchi tak lama ia pulang dari pusat perawatan di Jepang.
Melihat kejadian itu, perawat yang bertugas menjaga Kikuchi langsung menolong wanita tua tersebut agar terhindar dari setangan tawon raksasa yang dikenal masyarakat Jepang dengan sebutan Suzumebachi.
Tak lama setelah diserang, Kikuchi segera dilarikan ke rumah sakit untuk diberikan penanganan khusus. Namun nyawa Kikuchi tak mampu tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Menurut keterangan dari anggota pemadam kebakaran yang sempat menolong Kikuchi, serangan tawon raksasa itu terjadi begitu cepat. Sehingga membuat dirinya tak mampu berbuat banyak. Yang bisa ia lakukan adalah mengantarkan nenek tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Seorang pejabat badan kehutanan mengatakan, tawon raksasa kerap menyerang manusia apabila merasa sarang tempat mereka tinggal diganggu. Demikian dilansir dari laman Daily Mail. Kemungkinan Nenek Kikuchi dianggap sebagai ancaman bagi serangga tersebut, sehingga ia menjadi target serangan.
"Agar terhindar dari sengatan tawon, Anda harus menjauhkan diri dari sarangnya. Selain itu gunakan jaket pelindung dan gunakan semprotan pembunuh tawon," ujar pejabat badan kehutanan tersebut.
Data dari NHK menunjukkan, ada sekitar 20 orang tewas akibat sengatan lebah setiap tahun yang terjadi di Jepang.
Advertisement