Liputan6.com, Jakarta Setya Novanto sempat meminta izin ke toilet pada awal sidang dakwaan korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, pada Rabu, 13 Desember 2017.
Baca Juga
Advertisement
Kepada hakim dia mengaku lima hari menderita diare selama berada di tahanan KPK. Dalam aduan itu, Setya Novanto menyebut, tidak diberi obat oleh dokter KPK selama diare.
Namun, jaksa KPK, Irene Putri, mematahkan pernyataan Setya Novanto yang mengaku 20 kali bolak-balik ke kamar mandi karena alasan diare.
Menurut Irene, berdasarkan pantauan penjaga rutan pada Jumat kemarin, Novanto hanya dua kali ke kamar mandi, kira-kira pukul 11.00 malam dan 02.30 pagi (Sabtu).
Oleh karena itu, Irene menuding Setya Novanto berbohong. Dia tidak benar-benar diare.
Diare Lebih dari 20 Kali itu Berbahaya
Dokter Dyah Novita Anggraini, bukan termasuk dokter yang memeriksa kesehatan Setya Novanto, mengatakan, seseorang yang mengalami diare lebih dari lima hari dan lebih dari 20 kali bolak-balik ke kamar mandi, semestinya bakal lemas dan tidak sanggup beraktivitas.
"Diare lebih dari lima hari berarti dia kehilangan banyak cairan di dalam tubuh. Kehilangan cairan membuat pasien dehidrasi. Dehidrasi ini pun punya dampak lagi," kata Dyah saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu, 13 Desember 2017.
Lalu, pasien diare tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa pengobatan apa-apa. Sebab, cairan tubuh yang hilang harus segera dikembalikan.
"Lebih dari tiga kali saja sudah 'bahaya', apalagi kalau sampai 20 kali, seharusnya sudah langsung diobati (dan pasien bisa tak berdaya)," kata Dyah menambahkan.
Advertisement
Setya Novanto yang Mengaku Diare Lebih Banyak Diam
Pada sidang hari ini, Setya Novanto memang tampak lemah, lesu, dan membisu. Novanto yang hadir dengan mengenakan kemeja warna putih ini sempat menjalani pemeriksaan dokter yang telah disediakan.
Saat Majelis Hakim Pengadilan Tipikor bertanya soal kondisi kesehatannya, Setya Novanto hanya diam dan mengaku sudah lima hari menderita diare.
"Minta obat enggak dikasih sama dokter," kata Setya Novanto.