Liputan6.com, Denpasar - Anda biasa belanja online? Siap-siap, kemungkinan akan ada biaya tambahan dari biaya pengiriman barang-barang yang Anda pesan.
Saat ini Direktorat Jenderal Bea Cukai tengah mengkaji mekanisme penerimaan belanja online. Tenang, pengenaan bea masuk barang tersebut sudah barang tentu jika Anda membelinya dari luar negeri.
Selain itu, pengenaan bea dan pabean juga dipatok bagi barang-barang yang memiliki nilai harga di atas US$100.
"Direktorat Jenderal Bea Cukai tengah melakukan kajian terkait dengan barang-barang yang sifatnya kiriman secara online," ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai, Himawan Indarjono, di sela Pencanangan Zona Integritas KPPBC Ngurah Rai di kantornya, Rabu, 13 Desember 2017.
Pengiriman paket online dan offline sesungguhnya telah dikenai bea masuk. Yang saat ini dibahas, yakni saat kapan barang yang dipesan secara online itu akan dikenai bea masuk.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, peraturan itu digodok untuk menyikapi perkembangan zaman, di mana saat ini banyak sekali masyarakat yang bertransaksi secara online. Eranya sekarang barang dikirim secara online, tidak dikirim borongan.
"Artinya, barang dapat dipesan online dan dengan begitu kita dapat menerima barang door to door. Sekarang trennya seperti itu," katanya.
Menurut dia, regulasi pengenaan bea masuk barang yang dipesan secara online dimaksudkan untuk terus meningkatkan penerimaan pendapatan negara dari sektor pengiriman barang. Himawan belum berani berjanji optimalisasi penerimaan bea melalui pengiriman paket online ini apakah benar-benar akan meningkatkan pendapatan negara.
Kalau barang kiriman jelas ada mekanisme pemberitahuannya. Dia mengatakan pihaknya melakukan penelitian terhadap klasifikasi barang, pembebanan bea masuknya, maupun penetapan nilai pabeannya.
"Dari situ baru kita bisa gali sejauh mana dapat memberikan kontribusi bagi penerimaan negara kalau kita bisa melakukan pungutan," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
12 Tips Aman Belanja Online
Belanja online memberikan kemudahan bagi masyarakat memenuhi kebutuhannya. Tak heran, sistem ini banyak dipilih mereka yang terlalu sibuk untuk pergi ke toko konvensional.Meski demikian, bagi para pengguna aplikasi belanja online, diingatkan harus tetap waspada agar tidak menjadi korban penipuan.
Baru-baru ini, melansir laman Independent, Sabtu (9/12/2017), Federasi Perbankan dan Pembayaran Irlandia mengeluarkan kampanye agar masyarakat berhati-hati saat berbelanja online.
Kampanye yang diluncurkan mengeluarkan tips untuk memastikan konsumen tidak kehilangan uangnya akibat aksi scammers.
Berikut beberapa tipsnya:
1. Saat berbelanja atau melakukan pembayaran secara online, pastikan akses internet Anda aman.
2. Jangan gunakan jaringan Wi-Fi publik atau hotspot saat berbelanja online atau untuk mengakses akun perbankan online Anda. Gunakan koneksi internet 3G atau 4G sebagai gantinya.
3. Pastikan pengaturan keamanan komputer Anda terus diperbaharui.
4. Belanja melalui retailer terpercaya dengan masuk ke situs web mereka daripada mengklik tautan atau unduhan.
5. Berhati-hatilah dengan e-mail yang menawarkan produk diskon atau penawaran barang murah. Jika tawaran produk terlalu murah, e-mail tersebut perlu dicurigai.
6. Jangan pernah mengirim nomor kartu Anda, PIN, atau informasi pribadi lainnya kepada siapa pun melalui e-mail! Bank Anda tidak akan pernah meminta password atau PIN lengkap Anda.
7. Jangan pernah melakukan transfer untuk pembelian online kepada pihak yang tidak terpercaya, selalu lakukan transfer pada pemasok yang telah diketahui, atau beli langsung dari agen resmi.
8. Jangan percaya pada panggilan tak dikenal selama perayaan Natal. Bank tidak akan pernah menelepon dan meminta pin atau sandi online banking Anda. Jika ragu, hubungilah bank Anda secara langsung.
9. Beli tiket online hanya dari situs web terkemuka yang aman. Lakukan pencarian di internet untuk melihat ulasan di acara pertunjukan/olahraga untuk melihat apakah ada orang yang menjadi korban penipuan tiket tersebut.
10. Jangan mengirimkan terlalu banyak informasi pribadi di akun media sosial yang memungkinkan rekening bank atau informasi keuangan Anda disusupi
11. Jangan simpan kata sandi atau data pribadi / keuangan ke perangkat mobile Anda kecuali jika benar-benar diperlukan, dan pastikan pin smartphone terlindungi
12. Jangan biarkan bluetooth terbuka di ponsel Anda, karena penjahat siber bisa masuk ke perangkat tanpa disadari. Jangan lupa instal perangkat lunak antivirus dan periksa fitur keamanannya.
Advertisement