Liputan6.com, Jakarta - Airlangga Hartarto ditunjuk menjadi Ketua Umum Golkar yang baru menggantikan Setya Novanto. Airlangga ditunjuk secara aklamasi.
Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid mengatakan, dengan ditunjuknya Airlangga dan telah ditetapkan di pleno, maka tidak akan ada lagi lawannya di Rapimnas ataupun Munaslub.
Advertisement
"Tidak ada lagi. Sesuai pasal 14 AD/ART jabatan lowong diisi melalui rapat pleno dan dilaporkan di Rapimnas. Nanti di Rapimnas dikukuhkan," tegas Nurdin, Kamis (14/12/2017) dini hari.
Terkait nama Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang turut menghiasi bursa ketua umum Partai Golkar, menurutnya Titiek sudah sempat berbicara dengan Airlangga.
Sehingga apa yang terjadi hari ini sudah sesuai aturan. "Bahwa ini sudah sesuai sistem dan yang berlaku," tandas Nurdin.
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto sebelumnya menyatakan akan maju menjadi salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar. Dia juga telah meminta saran dari sesepuh Partai Golkar.
Titiek mengaku sengaja mengundang para sesepuh Partai Golkar untuk meminta saran dan masukan. Hal ini guna menyusun strategi politik untuk maju dalam pemilihan ketua umum.
"Untuk munaslub sendiri, makanya hari ini kami mohon saran-saran dari para sesepuh-sesepuh ini, apa langkah-langkah terbaik yang harus kami lakukan," ucap Titiek Soeharto.
Titiek Ingin Perbaiki Partai
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyatakan akan maju menjadi salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar. Keprihatinannya akan kondisi partai berlambang pohon beringin saat ini menjadi alasan.
Dia berharap, keikutsertaannya itu dapat membawa Partai Golkar menjadi lebih baik lagi dari sekarang.
"Kami sangat prihatin, saya keluarga Pak Harto. Bersama saudara-saudara saya, kami sangat prihatin apa yang terjadi di Golkar, kayaknya sudah di bawah sekali," kata Titiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 5 Desember 2017.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement