Liputan6.com, Jakarta Tekanan suporter garis keras AC Milan membuat kiper muda, Gianluigi Donnarumma. Pelatih baru tim Rossoneri, Gennaro Gattuso bahkan harus turun tangan untuk menenangkannya.
Tekanan besar dialami penjaga gawang berusia 18 tahun itu saat Milan bertemu Verona pada lanjutan Copa Italia, Rabu (13/12/2017) atau Kamis dini hari WIB (14/12/2017). Dia bahkan sempat menangis sebelum kick off dan harus dihibur kapten, Leonardo Bonucci.
Baca Juga
Advertisement
Pemicunya, spanduk yang dibentangkan oleh suporter garis keras alias Ultras, AC Milan. Di sana tertulis, "Kesabaran kami telah habis". Ini merupakan respons atas laporan mengenai rencana sang agen Mino Raiola ingin membatalkan perpanjangan kontrak Donnarumma.
"Dia masih bocah berusia 18 tahun, tentu saja dia gemetaran," kata Gattuso kepada Rai Sport terkait reaksi Donnarumma. "Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih atas apa yang sudah dilakukannya. Di usia seperti itu, dia kiper terbaik di dunia saat ini," katanya.
Saga Donnarumma memang seakan tidak punya ujung. Sebelumnya, dia sudah sempat bermasalah dengan para pendukung AC Milan gara-gara keinginannya hengkang. Namun suasana mereda, setelah pihak klub berhasil menyakinkan Donnarumma untuk bertahan.
Namun belakangan, kabar kepergian Donnarumma kembali merebak. Laporan menyebutkan bahwa agennya, Raiola kembali menolak tawaran perpanjangan kontrak dari Rossoneri.
Saksikan juga video pilihan di bawah ini:
Gattuso Pasang Badan
Melihat tekanan yang didapat Donnarumma, Gattuso memilih pasang badan. Dia tidak inginn potensi yang terdapat dalam diri Donnarumma redup oleh tekanan dari para suporter.
"Anda bisa lihat dari wajahnya, dia tidak senang," kata Gattuso.
Tapi saya tahu dia atlet can bocah yang luar biasa. Dia akan mendapat perlindungan dari saya, perlindungan apapun yang bisa saya berikan," kata Gattuso.
Advertisement
Tetap Tampil Gemilang
Meski medapat tekanan yang luar biasa sejak awal laga, Donnarumma tetap berusaha tampil maksimal. Dia mampu menjaga gawangnya tidak kebobolan sepanjang dua babak penuh.
Dalam duel ini, Milan akhirnya keluar sebagai pemenang degan skor 3-0. Hasil ini mengantar Milan melaju ke babak perempat final dan akan bertemu rival sekota, Inter Milan.
"Saya merasa sangat sedih soal ini, di mana orang-orang menggambarkan seorang bocah layaknya seperti monster dan dia tidak layak menerima itu," kata Gattuso.
"Untungnya, hanya ada sekitar 9 ribu orang di stadion malam ini, bayangkan bagaimana persaannya kalau seandainya ada 50 ribu orang yang menghinanya," beber Gattuso.