Cari Obat Sakit Kepala di Apotek, Kakek Renta Malah Dihipnotis

Saat itu, apotek belum buka. Jalanan di sekitar pun masih sepi. Baru saja membalikkan badan hendak pulang, kakek itu dicegat seorang wanita.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 14 Des 2017, 12:06 WIB
Kakek renta mengaku menjadi korban hipnotis. Foto: (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Liputan6.com, Kendari - La Ode Musadju (72) tak pernah menyangka jika perjalanannya ke apotek untuk mencari obat malah membawa petaka, pada Rabu, 13 Desember 2017. Pria yang sudah beruban itu menjadi korban hipnotis.

Mulanya, Musadju pergi ke apotek Kimia Farma di Jalan Abdullah Silondae, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, untuk mencari obat sakit kepala. Tidak diantar salah anggota keluarganya, pria tua itu hanya menumpang mobil angkutan kota (angkot) dari rumahnya. Setiba di apotek yang dimaksud, ternyata La Ode Musadju datang terlalu cepat.

Saat itu, apotek belum buka. Jalanan di sekitar pun masih sepi. Baru saja membalikkan badan hendak pulang, La Ode Masudju dicegat seorang wanita muda.

"Sepertinya kamu butuh pertolongan Pak," ujar perempuan itu sambil memperhatikan La Ode Musadju.

Tidak sempat menjawab banyak, perempuan tersebut langsung meraih tangan La Ode Musadju. Setelah itu, bagai seorang ahli pengobatan, wanita yang diperkirakan berumur 30 tahun lebih itu menatap tajam ke arah telapak tangan.

"Sepertinya banyak penyakitmu ini Pak, mau saya obati ya?" ujar wanita itu.

Tanpa menunggu lama, La Ode Musadju langsung mendapat layanan pijat gratis. Selama 10 menit, ia seperti larut dalam pijatan si ibu misterius.

"Setelah itu, dia pamit pergi. Tapi, saya baru sadar setelah dia pergi, cincin saya sudah tidak ada di jari. Saya dihipnotis," ujar La Ode Musadju bingung di depan polisi.

Di depan polisi, cincin emas milik La Ode Musadju diakuinya seberat 10 gram yang dibeli dari hasil kerja kerasnya selama ini. Dari kejadian ini, pelapor merugi Rp 5 juta.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 


Masyarakat Diminta Waspada

Polisi perketat pengamanan jelang Natal dan tahun baru. Foto: (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Setelah mendapat laporan, Kapolsek Mandonga AKP Haris Akhmad Basuki, langsung mengirim anggota untuk mengejar orang yang diduga pelaku. Tetapi hingga Rabu malam, pelaku belum bisa diungkap.

Tak ingin berspekulasi, Kapolsek Mandonga menyatakan pihaknya masih memeriksa pelapor. Sebab, pelapor sudah berusia lanjut.

"Sudah berusia lanjut pelapornya, masih dipastikan anggota apakah memang benar dihipnotis atau tidak," ujar Achmad Haris Basuki.

Pihaknya juga mewanti-wanti kepada masyarakat agar waspada. Sebab, mendekati Natal dan tahun baru, ada saja tindak kejahatan yang tidak diinginkan menimpa masyarakat.

"Hati-hatilah masyarakat, kami berupaya maksimal untuk mengawal pelaksanaan tahun baru dan Natal ini," ujar Kapolsek.

Pihaknya juga menyatakan sudah menempatkan personel di sejumlah bank. Masyarakat yang ingin dikawal juga bisa menghubungi polisi.

"Kalau ada warga yang mau transaksi dan merasa tidak aman, silakan hubungi polisi agar dikawal," ujar Kapolsek.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya