Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan meluncurkan program OK Otrip di Balai Kota hari ini. Dengan program ini, warga Jakarta dapat bepergian ke mana saja dengan membayar Rp 5.000 mulai 15 Januari 2017.
"Kita menerapkan sistem angkutan terintegrasi, mulai dari integrasi rute dan layanan, manajemen, hingga pembayaran," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Advertisement
Warga dapat berpindah angkutan dari Transjakarta, Kopaja, hingga angkutan kota dengan menggunakan kartu OK Otrip. "Durasi maksimal tiga jam perjalanan," kata dia.
Anies mengaku bersyukur salah satu janji kampanyenya sudah dapat dilaksanakan. Rencananya akan dilakukan uji coba dari Januari-April dengan membayar Rp 3.500.
"Kita bersyukur dalam waktu dua bulan bisa kita luncurkan. Rencana kita uji coba tiga bulan (Januari-April). Tujuannya kami ingin meladeni warga dengan lebih murah dan lebih mudah," ucap Anies.
Uji Coba di 4 Wilayah
Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah mengatakan, uji coba dilakukan di empat wilayah kota, di antaranya kawasan Jelambar (Jakarta Barat), kawasan Duren Sawit (Jakarta Timur), kawasan Warakas (Jakarta Utara), kawasan Lebak Bulus (Jakarta Selatan).
Area tersebut dipilih selain karena merupakan kawasan padat penduduk yang belum terjangkau oleh layanan angkutan umum, juga karena rute yang melintasi banyak fasilitas umum, lebar jalan lingkungan lebih dari lima meter.
Advertisement
Berbeda dengan Kartu Transjakarta
Sedangkan kartu Ok Otrip berbeda dengan kartu Transjakarta yang sudah ada. Kartu itu menggunakan sistem one man one ticket, yakni satu tiket hanya diperuntukkan bagi satu orang atau tidak dapat digunakan secara bergantian dengan orang lain.
"Sistem one man one ticket ini akan diimplementasikan di seluruh halte Transjakarta mulai 22 Desember 2017," Anies menandaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini: