Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPD RI, AM Fatwa, tetap beraktivitas meski dalam kondisi sakit dua tahun terakhir. Sebelum wafat, ia rupanya sedang berusaha menulis buku autobiografinya.
Hal itu diungkapkan Keponakan AM Fatwa, Andi Agung Baso Amri. Saat ini, naskah buku autobiografi yang mengisahkan perjalanan hidup AM Fatwa sudah mencapai sekitar 300 halaman. Rencananya, buku tersebut akan berjumlah sekitar 500 halaman.
Advertisement
"Biografi tentang semasa hidupnya semasa masih di NTB segala sampai dia masuk marinir, ke DKI, dan lain-lainlah riwayatnya," ujar Andi Agung.
AM Fatwa pun tak pernah luput menulis, meski berada di rumah sakit. Dalam kondisi sakit, ia dibantu asistennya.
"Saya menyaksikan sendiri waktu di rumah sakit saya besuk, sementara ngobrol, asisten dan ajudannya mengetik," imbuh Andi Agung.
AM Fatwa wafat tadi pagi di RS MMC Jakarta. Ia didiagnosis menderita kanker hati.
Gemar Berdiskusi
Sekretaris Jenderal ICMI Jafar Hafsah mendatangi rumah duka anggota DPD AM Fatwa. Menurut Jafar, AM Fatwa adalah pribadi yang tenang dan gemar berdiskusi.
"Beliau itu tenang dan sepertinya, dia juga mateng dengan perjalanan ilmunya juga ke dalam ya pengalaman begitu baik dan kemudian dia juga manusia pembelajar sehingga kalau kita bertemu itu berubah menjadi diskusi," tutur Jafar di rumah duka AM Fatwa, Pejaten, Jakarta Selatan (14/12/2017).
Ia menuturkan, almarhum sering berdiskusi mengenai banyak hal seperti agama dan politik. Selain itu, AM Fatwa dinilai arif dalam memaknai kehidupan.
"Dia selalu memberikan falsafah-falsafah bahasa kearifan bagaimana menjalani hidup ya bagaimana kita," tutur Jafar.
AM Fatwa juga berpesan agar politik digunakan sebagai alat perjuangan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement