Pesan Terakhir AM Fatwa kepada Ketua DPD Oesman Sapta

AM Fatwa menelepon Ketua DPD Oesman Sapta saat menjalani pengobatan semalam.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Des 2017, 13:02 WIB
Ketua DPD Oesman Sapta Oedang memberi sambutan saat buka bersama di kediamannya di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/6). Buka puasa bersama tersebut untuk menjalin silahturahmi antara DPD RI dengan Presiden. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang atau OSO mengaku merasa kehilangan dengan meninggalnya anggota DPD RI Andi Mappetahang Fatwa atau lebih dikenal dengan AM Fatwa. Menurut OSO, sosok Fatwa merupakan pribadi yang tulus, ikhlas, dan pemberani.

"Pak AM Fatwa adalah seorang tokoh yang benar tulus dan ikhlas, dia seorang petarung," kata OSO di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).

Ketua Umum Partai Hanura itu mengungkapkan, AM Fatwa semalam sempat meneleponnya saat sedang berobat di rumah sakit. Bahkan, dia menitipkan keluarganya kepada OSO. Permintaan itu tidak terpikirkan oleh OSO bahwa itu kata-kata terakhir yang diucapkan AM Fatwa.

"Akan masuk rumah sakit tadi malam. Dia mengatakan 'saya menitipkan keluarga saya'. Tapi saya enggak terpikir apa arti dari titipan ini," jelas Oesman.

Anggota DPD RI Andi Mappetahang Fatwa atau lebih dikenal dengan AM Fatwa meninggal dunia pagi ini. Politikus senior itu meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dia derita selama beberapa tahun.

 


Disemayamkan di Gedung DPR

Jenazah AM Fatwa disemayamkan di Gedung DPR (Liputan6.com/ Ika Defianti)

Sebelum dimakamkan, jenazah politikus senior ini disemayamkan terlebih dahulu di Gedung Nusantara DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Pantauan Liputan6.com, Kamis (14/12/2017), jenazah sampai di Gedung Nusantara pukul 10.20 WIB dan langsung diadakan upacara persemayaman.

Tampak beberapa pimpinan sudah hadir di acara penghormatan, seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.

Saat menyampaikan penghormatannya, Oesman menyatakan apresiasi atas almarhum dengan tanggung jawabnya sebagai senator. Padahal saat itu, Fatwa masih dalam pemeriksaan kesehatan.

"Almarhum seorang tokoh pejuang demokrasi, pejuang aspirasi, pemimpin yang kreatif dan berani. Kami sangat kehilangan semangat kearifan dan politik," kata Oesman.

Penghormatan kepada AM Fatwa berlangsung selama 30 menit.

 


Dimakamkan di TMP Kalibata

Jenazah AM Fatwa telah tiba di Rumah Duka, Pejaten, Jakarta Selatan pukul 11.20 WIB.

Politikus senior itu meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dia derita selama beberapa tahun. Rencananya, AM Fatwa akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, sekitar pukul 12.00 WIB.

Keluarga mengaku tidak bisa memastikan kapan AM Fatwa mulai menderita sakit liver.

"Itu yang kita tidak tahu. Soalnya beliau kalau sakit tidak pernah dirasa," ujar keponakan AM Fatwa, Andi Agung Baso Amir, di rumah duka, Jakarta Selatan, Kamis (14/12/2017).

Menurut Andi Agung, AM Fatwa mulai masuk rumah sakit September setelah menghadiri wisuda anaknya di Australia.

AM Fatwa dirawat dua minggu terakhir di Rumah Sakit MMC. Kondisi AM Fatwa selama dirawat sempat naik turun. Namun, pagi tadi Andi Agung mendapat kabar dari salah satu anak AM Fatwa bahwa kondisinya mengkhawatirkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya