Liputan6.com, Bahama - Bulan madu Sarah Illig (25) di Bahama berubah jadi 'mimpi buruk'. Ia mengalami insiden nahas setelah digigit hiu perawat atau nurse shark (Ginglymostoma cirratum).
Wanita asal Charleston, South Carolina itu sedang menikmati hari terakhir bulan madunya bersama sang suami, Evan Carroll, di Bahama, Kepulauan Karibia, Florida, Amerika Serikat.
Advertisement
Di resor tempat mereka menginap, keduanya dimanjakan oleh birunya air laut dan hiu-hiu perawat yang hidup bebas di sana. Tentu saja, hiu-hiu tersebut jinak. Sejoli ini pun -- bahkan pengunjung lainya -- diperbolehkan berenang bersama hewan itu.
Setelah berganti baju, Sarah dan Evan segera menuju tempat menyelam menggunakan kapal motor. Keduanya snorkel. Sarah berenang, sementara Evan merekam dan mengawasinya dari jarak beberapa meter.
Saat Sarah melakukan gaya mengambang di air, tiba-tiba seekor hiu menghampirinya dari sisi kiri. Sarah yang tak mengetahui kedatangan hiu itu, terkejut lantaran ikan sepanjang 5 kaki tersebut langsung menggigit lengan kirinya.
"Rasanya seperti lima atau enam tangan mencengkeram lenganku dan meremasnya sekeras mungkin," kata Sarah kepada Inside Edition, dilansir Huffington Post, Kamis (14/12/2017).
"Gigitannya memang hanya beberapa detik, tapi kemudian aku kesakitan," kenangnya.
Menurut keterangan dari National Park Service, hiu perawat bertipikal jinak dan tidak agresif. Serangan dari hiu ini pun tak pernah terdengar.
Hiu perawat tidak akan menyerang manusia kecuali diprovokasi. Namun, Sarah dengan tegas membantah telah melakukan hal semacam itu.
"Aku tak menarik ekor hiu itu atau memberi makan selama snorkel. Anda bisa melihatnya dengan jelas melalui rekaman video suamiku," ucap Sarah saat diwawancara New York Daily News.
Sarah melanjutkan, sesaat setelah digigit, ia langsung menepi, berenang secepat mungkin ke dermaga dimana kapal motor berlabuh. Ia panik, tapi suaminya berusaha bersikap setenang mungkin dan memberikan pertolongan pertama untuk Sarah.
"Evan adalah orang yang tenang, sehingga ia bisa menanganiku dengan segera. Ia memapahku keluar dari dalam air dan memberikan pertolongan pertama," ucap Sarah.
"Yang membuatnya gugup setelah keluar dari air adalah hiu-hiu itu mengitari kapal kami," ujarnya melanjutkan.
Luka di lengan Sarah harus dibiarkan terbuka selama satu jam lantaran tak ada tim medis di sekitar tempat mereka menyelam. Pedih, karena Sarah mengalami luka robek cukup serius. Dia khawatir terkena infeksi, tapi akhirnya dokter di Bahama mengobati lukanya dengan cepat.
Pasangan suami istri tersebut lalu mengunggah video dan foto kejadian "tak terlupakan" itu ke akun Facebook mereka. Meski demikian, mereka berdua mengaku tak kapok untuk kembali lagi ke Bahama dan berenang bersama hiu-hiu perawat di sana.
Hiu Dilarang Ditangkap atau Dibunuh di Bahama
Bahama, negara kepulauan di Amerika Tengah telah melarang penangkapan ikan hiu di perairannya. Selain penangkapan, penjualan, ekspor dan impor produk-produk berbasis ikan hiu juga diharamkan.
Undang-undang baru yang diterapkan Larry Cartwright, Menteri Pertanian Bahama itu akan mengubah seluruh 630 ribu kilometer persegi perairan negara tersebut menjadi tempat penangkaran alami ikan hiu.
Selain pelarangan, Bahama juga meningkatkan denda bagi mereka yang kedapatan menangkap ikan hiu dari US$ 3 ribu menjadi US$ 5 ribu. Pelarangan yang dilakukan Bahama sendiri mengikuti langkah serupa yang diberlakukan oleh Honduras, Maladewa, dan Palau.
Dikutip dari BBC, ikan hiu dianggap berada dalam posisi terancam karena sirip mereka sangat digemari sebagai santapan lezat di menu masakan China. Menurut para pengamat lingkungan, sekitar 73 juta hiu dibunuh per tahun untuk diambil siripnya.
“Ikan hiu sangat membutuhkan perlindungan jika kita tidak ingin membuat mereka menjadi spesies yang punah,” kata Neil McKinney, President of the Bahamas National Trust, badan yang mengelola sumber daya alam negara.
Sebelum ini, tahun 1993 lalu Bahama juga telah melarang pemancingan menggunakan tapi pancing panjang. Pelarangan ini membatasi pemancingan hiu dan berhasil melindungi 40 spesies hiu yang ada di perairan Bahama.
Sebagai informasi, sama seperti negara kepulauan pada umumnya, turisme merupakan industri yang penting bagi Bahama. Menyelam bersama ikan hiu sendiri memasok keuntungan mencapai US$ 80 juta atau sekitar Rp 680 miliar per tahun bagi negeri itu.
Advertisement