Liputan6.com, Jakarta Organisasi nirlaba dari mesin pencari Google, yakni Google.org, mengucurkan bantuan dana sebesar US$ 2,5 juta untuk meningkatkan kemampuan membaca anak Indonesia.
Buku adalah jendela dunia dan orang bisa menjadi pintar dengan membaca buku. Namun, bila menilik data di Indonesia, diperkirakan dari 100 murid hanya 25 yang memenuhi standar minimum internasional dalam kemampuan membaca dan berhitung.
Advertisement
Bantuan dana tersebut diberikan kepada tiga organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan literasi, yakni inibudi.org, Taman Bacaan Pelangi, dan Room to Read.
"Kami bekerja sama dengan lembaga-lembaga nonprofit. Kita ingin sama-sama meningkatkan minat baca masyarakat dan meningkatkan akses membaca menggunakan teknologi," kata Head of Public Policy Google Indonesia, Shinto Nugroho.
Bantuan dana tersebut bakal digunakan untuk membangun platform digital yang mempermudah akses cerita ke anak-anak. Lalu, mengembangkan materi pelajaran dan mengadakan pelatihan untuk guru-guru tentang metode mengajar agar anak memiliki minat baca yang besar.
"Kami sekarang tengah mengolah materinya. Rencanya tahun depan bakal bisa disebarkan," kata Nila Tanzil dari Taman Bacaan Pelangi ditemui di Jakarta pada Kamis (14/12/2017).
Program Google.org ini ditargetkan bisa meningkatkan kemampuan membaca sekitar 200 ribu anak usia sekolah di seluruh Indonesia dalam tiga tahun ke depan. Diharapkan lewat program ini, banyak anak punya kemampuan membaca yang baik.
Saksikan juga video menarik berikut:
Tak bisa sendirian
Untuk bisa meningkatkan minat baca masyarakat anak Indonesia tak bisa sendirian. Terlebih, Indonesia adalah negara yang luas dan jumlah anak-anak yang banyak.
"Selama 20 tahun di dunia pendidikan, salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan yakni dengan kolaborasi stakeholder. Kita tidak bisa sendirian," kata Najeela Shihab dari inibudi.org di kesempatan yang sama.
Wanita yang akrab disapa Ela ini juga mengatakan kehadiran teknologi berperan luar biasa dalam meningkatkan literasi bangsa. Selama ini inibudi.org menggunakan teknologi untuk bisa menyebarkan video inovasi guru-guru untuk disebar ke ribuan guru lainnya di nusantara.
"Kalau enggak pakai teknologi, mungkinkah mengirim guru ke daerah? Ada kemungkinan guru tidak diterima dan guru hanya sebentar tinggal di sana. Jadi, dengan teknologi, kita rekam video lalu simpan dalam bentuk flash yang harganya lebih murah, jadi guru-guru bisa mempelajari inovasi-inovasi yang baru," kata Ela.
Advertisement