Liputan6.com, Jakarta Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Andi Mappetahang Fatwa, mengembuskan napas terakhir pagi ini di RS MMC akibat penyakit kanker hati yang menggerogoti kesehatannya dalam dua tahun terakhir.
Dengan upacara khas militer, AM Fatwa diantarkan menuju tempat peristirahatan terakhir. Suasana duka tampak di raut wajah keluarga selama prosesi pemakaman.
Advertisement
Berbagai kalangan dari militer, kepolisian, politikus turut mengantarkan kepergian AM Fatwa. Oesman Sapta didaulat menjadi inspektur upacara di area Taman Makam Pahlawan Kalibata.
"Ini adalah hari duka bagi kita semua, bagi keluarga, sahabat, dan seluruh rakyat Indonesia atas wafatnya AM Fatwa anggota DPD mewakili Provinsi DKI Jakarta," ucap Oesman membuka sambutannya, Kamis (14/12/2017).
Oesman berujar, tak ada yang bisa dilakukan selain memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan atas jasa dharma bakti dan pengabdian almarhum kepada negara bangsa semasa hidup.
Zulkifli Hasan lalu didaulat memberi sambutan sebagai pihak dari keluarga.
"Telah berpulang ayah kami guru kami sahabat kolega teman kita bapak AM Fatwa politisi pejuang. Indonesia adanya hari ini tidak lepas dari catatan panjang anak negeri salah satunya Pak Fatwa dengan suka dukanya dipenjara disiksa," ujar Zulkifli membuka sambutannya.
Ia memohon agar segala kesalahan Fatwa semasa hidup bisa dimaafkan.
"Kalau Ayah kami, guru kami ada utang janji datanglah kepada kami. Kalau ada kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja mohon dibukakan pintu maaf," tutur Zulkifli.
"Pak Fatwa walau mendapat perlakuan buruk tapi telah menginspirasi kita. Itulah teladan yang tak terkira Pak Fatwa apa pun risikonya untuk kebenaran dia akan selalu laksanakan," tutup Zulkifli.
Didiagnosis Kanker Hati
Anak kelima AM Fatwa, Rijalulhaq Fatwa, mengungkapkan, sang ayah berjuang melawan sakitnya sejak dua tahun lalu. Kondisinya memburuk tiga pekan belakangan.
"Sudah dirawat kurang lebih tiga minggu, jadi penyakitnya kanker hati dari diagnosis dokter sudah sekitar dua tahun yang lalu," ujar Rijal di rumah duka, Rabu (14/12/2017).
Fatwa tidak hanya menderita kanker hati. Dokter juga sempat mendiagnosisnya mengidap hepatitis.
Selama dua tahun terakhir, menurut Rijal, AM Fatwa sering keluar masuk rumah sakit. Ia menuturkan, keluarga terus mengupayakan langkah terbaik bagi penyembuhan anggota DPD tersebut dengan berbagai macam pengobatan.
Terakhir, AM Fatwa harus dirawat selama tiga minggu di RS MMC. Malam tadi Fatwa masuk ke dalam ruang ICU. Dokter yang menangani Fatwa pun langsung mengingatkan agar keluarga bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.
Advertisement
Sosok Pejuang
AM Fatwa punya karakter yang membekas bagi keluarga. Rijal menilai ayahnya sebagai sosok pejuang yang menginspirasi.
"Sosok selain orangtua ya tentu sosok inspirasi bagi umat kan Beliau besar di organisasi aktif dengan berjuang," ujarnya menggambarkan sosok Fatwa.
Meskipun jadwal kegiataannya padat dan jarang berada di rumah, Fatwa tetap berusaha menjalin komunikasi dengan keluarga. Ada satu nasihat AM Fatwa yang paling didingat Rijal.
"Berbuat banyak untuk keluarga," tutupnya kepada awak media.
Saksikan video pilihan berikut ini: