Liputan6.com, Jakarta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merilis data terbaru yang mencengangkan soal kematian akibat influenza.
Seperti dilansir Time, Kamis (14/12/2017), CDC melaporkan, setiap tahun ada 291 ribu hingga 646 ribu orang yang mengidap penyakit influenza. Penyakit ini juga telah memakan korban jiwa antara 250-500 ribu jiwa.
Advertisement
"Kami menggunakan data flu musiman untuk menghitung tingkat kematian pernapasan terkait influenza pada 33 negara, yang mencakup 57% populasi dunia," tulis peneliti.
Periset lantas membangun model statistik berdasarkan angka-angka tersebut, yang digunakan untuk memperkirakan kematian pernapasan terkait flu pada 185 negara di seluruh dunia.
Mungkin yang tidak mengejutkan, kematian akibat flu sangat umum terjadi di negara-negara miskin, terutama di sub-Sahara Afrika--yang sumber daya medisnya minim. Penyakit ini juga mengintai orang-orang berusia di bawah 75 tahun.
Sedangkan di negara Mediterania Timur dan negara-negara Asia Tenggara, tingkat kematian akibat influenza cenderung sedikit lebih rendah.
Simak video berikut ini:
Flu memperburuk penyakit kronis
Para peneliti menambahkan, studi ini hanya berfokus pada penyakit pernapasan terkait flu. Namun influenza disebut bisa memperburuk kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes, atau menyebabkan komplikasi serius lainnya, termasuk ensefalitis dan kegagalan organ.
Secara keseluruhan, temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya program vaksinasi influenza, menurut para periset. Para ahli merekomendasikan vaksin pada semua orang, termasuk Anda yang masih muda dan sehat, untuk menjaga tingkat transmisi virus.
Advertisement