Pipis di Tepi Jurang, Turis Jerman Tewas Terjatuh

Korban tak sadar pipis di bibir jurang sedalam 80 meter. Saat berdiri ia terpeleset dan terjatuh. Korban tewas seketika di lokasi

oleh Dewi Divianta diperbarui 15 Des 2017, 05:00 WIB
Tim SAR mengevakuasi jasad turis Jerman yang jatuh dari tebing usai buang air kecil (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Nasib nahas dialami seorang turis asal Jerman bernama Alina Kuroczik. Perempuan 23 tahun itu tewas secara mengenaskan usai terjatuh ke dasar jurang di Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

‎Korban langsung tewas di lokasi. Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Nengah Patrem menjelaskan, k‎isah tragis ini bermula ketika korban mendatangi sebuah kafe di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul ‎23.00 Wita pada Rabu malam. Datang bersama tujuh orang rekannya, korban asyik berpesta hingga dini hari.

Cukup lama korban berada di kafe yang terletak tak jauh dari bibir tebing ini. Pada pukul 02.30 Wita, korban bersama rekan-rekannya berbincang di pinggir tebing yang memang gelap tersebut. Di sela itu, korban hendak buang air kecil.

Karena jauh ke toilet, korban memutuskan buang air kecil tak jauh dari lokasi. Sialnya, korban tak menyadari jika lokasi tempat ia buang air kecil persis berada di bibir tebing.

"Selesai buang air kecil korban diingatkan oleh rekan-rekannya untuk berhati-hati karena berada di tepi jurang," jelas Patrem kepada Liputan6.com, Kamis (14/12/2017).

Saat hendak beranjak, ia justru terpeleset. Tak ayal, tubuhnya jatuh ke dalam jurang yang cukup curam. Korban mengembuskan nafas terakhir di lokasi.

"Korban langsung meninggal di lokasi," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 


Evakuasi Berat

Turis berselfie dengan latar aliran lahar dingin Gunung Agung di Karangasem, Bali (29/11). Lahar dingin ini menyebabkan krisis air bersih di kawasan tersebut. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Di sisi lain, ‎Kepala Basarnas Denpasar, ‎Ketut Gede Ardana menjelaskan, evakuasi jasad korban sempat terkendala karena harus melalui jalan setapak.

"Balawista saat itu segera mengevakuasi karena masih ada akses jalan menuju korban, takutnya permukaan air laut naik maka segera kami ambil tindakan," ungkap Ardana.

Usai dievakuasi, Ardana jasad korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.‎

"Kami mengerahkan tujuh personel menggunakan dua unit rescue trail dan 1 unit evacuation vehicle serta dilengkapi peralatan mountainering. Jasadnya langsung dibawa menuju RSUD Sanglah Denpasar menggunakan evacuation vehicle," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya