Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pemprov tidak akan memberikan modal bagi warga atau calon wirausaha yang mengikuti pelatihan kewirausahaan OK OCE.
Namun, melalui Perkumpulan Gerakan OK OCE atau PGO, warga hanya dibantu mendapatkan akses agar mereka bisa meminjam modal ke bank.
Advertisement
"Kita fasilitasi (akses bank) mereka mendaftarkan usahanya apa, yang belum dapat modal mereka harus ikut pelatihan, kita permudah usahanya," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Kamis 14 Desember 2017, malam.
Bila model bisnis sudah mantap terbentuk, maka DKI akan fasilitasi akses pendanaan dari perbankan dalam program OK OCE itu. "Setelah bisnis model terbentuk baru kita fasilitasi pendanaan dari perbankan dan pembiayaan atau bank syariah," dia menjelaskan
Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE atau PGO Faransyah Jaya, juga menegaskan pihaknya tidak memberikan modal. Mereka hanya memberikan bantuan akses agar calon wirausaha bisa meminjam modal ke bank.
Faransyah menyebut, PGO sifatnya adalah sebuah gerakan. "Jadi PGO ini karena konsepnya gerakan, kita ngajak bank, 'Yuk ikutan gerakan, gabung'," ucap Faransyah.
Klaim Banyak Peminat
Sandiaga Uno mengatakan kerap mendapat cemooh ketika memperkenalkan program OK OCE (one kecamatan, one center for entrepreneurship). Menurut dia situasinya sudah berubah. Kini, program tersebut paling banyak diminati warga Jakarta.
"Dulu OK OCE dicemooh, ketawain semua, dibuat meme. Sekarang semua pengin ikut," ujar Sandi pada rapat koordinasi Relawan OK OCE Melawai 16 di Jakarta Creative Hub, Sabtu (25 November 2017).
Hanya saja, Sandi tidak menyebut angka pasti peminat program OK OCE yang diklaimnya. Yang jelas, ia meminta relawannya di OK OCE tak membeda-bedakan peserta yang bergabung.
"Biarin saja, yang dulu enggak pilih (Tidak masalah gabung OK OCE) sekarang. Kita sudah menang, lapang dada menerima semua. Buang pikiran 'kemarin enggak dukung saya, support saya'," kata Sandi.
Di OK OCE Melawai 16 sendiri, ia menyebut akan dilakukan pelatihan 50-70 kali tiap bulannya. Sandi menargetkan, setiap bulan akan ada 4 ribu pengusaha baru.
"Total ada 200 ribu entrepeneur baru selama 5 tahun ke depan. Jakarta Creative Hub akan menjadi lokomotif menciptakan lapangan kerja baru berkualitas di Jakarta," ujar Sandi.
Advertisement
Dana Masyarakat
Dalam melakukan pelatihan, kata Sandi, OK OCE memanfaatkan dana dari masyarakat bukan dari APBD. Namun, DKI memfasilitasi tempat di Jakarta Creative Hub dan Kantor OK OCE di tiap kecamatan atau total 44 kecamatan di Jakarta.
"Mereka memobilisasi dana dari masyarakat, dan dunia usaha. Permodalannya dari perbankan. Pemprov DKI sama sekali tidak menganggarkan pendanaan," kata Sandiaga.
Anggaran dalam RAPBD 2018 yang digunakan untuk kantor OK OCE tiap kecamatan adalah Rp 82 miliar. Ia berharap daerah lain akan meniru Jakarta Creative Hub.
"Ini adalah working space terbaik di Indonesia sekarang," tandas Sandi.
Saksikan video pilihan di bawah ini: