Gereja Ini Pajang Instalasi Seni dari Baju Bekas Pengungsi

Sebuah gereja di London memajang instalasi seni yang terbuat dari ribuan baju bekas pengungsi korban perang.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Des 2017, 15:00 WIB
Foto: Tim Ireland/ AP

Liputan6.com, Jakarta Seorang seniman asal Inggris bernama Arabella Dorman menciptakan sebuah instalasi seni yang mengkritisi soal pengungsian di Irak dan Afghanistan. Instalasi seni yang terbuat dari ratusan pakaian bekas pengungsi tersebut dipajang di sebuah gereja di London.

Seperti dikutip dari laman Guardian, Sabtu (16/12/2017), Dorman pertama kali mengunjungi negara perang tersebut pada 2015. Dirinya sangat terkejut saat melihat trauma yang menghinggapi mental anak-anak dan mereka orang tidak berdosa yang terjebak dalam perang tak berkesudahan.   

“Ada ribuan pakaian dibuang oleh para pengungsi, yang membuat saya terpesona dan membangkitkan kenangan tersembunyi dari orang-orang yang pernah memakai pakaian tersebut. Pakaian-pakaian ini mengungkap apa yang sekarang terlupakan,” kata Dorman.

 


Persoalan Pengungsi

Foto: Tim Ireland/ AP

Karya instalasi seni yang olehnya diberi judul “Suspensed” tersebut kini tergantung di Gereja St Jame’s di Piccadilly, London. Tujuannya mulia, yaitu mengembalikan persoalan pengungsian ke dalam fokus masalah bersama, salah satunya dengan penggalangan dana.

Pada 2015, Gereja St Jame’s juga pernah memajang instalasi seni karya Dorman yang berjudul “Flight”, menampilkan sebuah kapal pengungsi yang diselamatkan di sekitar perairan Yunani.

Untuk karya “Suspensed” sendiri tiap orang masih bisa melihatnya menggantung di lampu Gereja St Jame’s hingga 8 Februari tahun depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya