Mobil Listrik Terlalu Mahal? Pakai Sepeda Listrik Saja

Pertumbuhan pengguna sepeda listrik meningkat secara signifikan dibanding mobil listrik di dunia.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 15 Des 2017, 15:17 WIB
Mobil listrik Tesla Model X Signature Series (Foto: Worldcarfans).

Liputan6.com, Jakarta Mobil listrik merupakan bukti dari puncak teknologi otomotif saat ini. Harga yang ditawarkan masih sangat mahal dan tantangan terberatnya adalah pengisian baterai. Di saat yang bersamaan, kendaraan alternatif dengan energi listrik ternyata berkembang dengan pesat, yaitu sepeda listrik.

Dilansir nytimes, penjualan mobil listrik baterai maupun plug-in hybrid secara global diperkirakan mencapai 1 persen dari total penjualan mobil di dunia, dengan angka 1,15 juta terjual pada tahun ini. Angka tersebut ternyata tidak seberapa dibanding dengan 35 juta sepeda listrik yang akan terjual tahun ini, bahkan persentase pertumbuhannya mencapai dua digit di negara Jerman dan Belanda dibanding tahun lalu.

"Kami melihat sepeda listrik sebagai entry point untuk electric mobility," ungkap Claudia Wasko, Director e-bikes Bosch America. Saat ini, Bosch cukup populer sebagai penyuplai untuk sistem motor elektrik pada sepeda.

Sepeda listrik menjadi sangat populer di kawasan Eropa, karena dipandang tidak sebagai kendaraan rekreasi, bahkan menjadi alat transportasi. Faktanya, sepeda listrik menawarkan banyak keuntungan dibanding mobil listrik. "Jika Anda kehabisan baterai di mobil listrik, Anda mendapat masalah besar. Jika baterai sepeda listrik habis, Anda masih bisa mengayuh," ungkap Claudia Wasko.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Alternatif Pengganti Mobil

Sepeda listrik Scott E-Spark (Scott)

Dari segi kepraktisan, tentu jauh berbeda. Sepeda listrik harganya tergolong murah. Dengan biaya kurang dari $1.000 (setara Rp 13 juta), Anda sudah memilikinya. Keuntungan lainnya, baterainya mudah dilepas, diisi ulang di soket listrik biasa, dengan durasi pengisian 3 jam.

Sepeda listrik yang didesain khusus memiliki perbedaan bobot yang cukup signifikan dibanding sepeda biasa. Bobotnya bisa lebih berat hingga 27 kg. Model terlaris di Amerika adalah sepeda listrik dengan pedal assist. Sistem ini memberikan dorongan ekstra saat sepeda dikayuh, berbeda dengan model throttle yang dapat melaju meskipun tidak dikayuh.

"Kami berpikir ini sebagai alternatif pengganti mobil, bukan pengganti sepeda," ungkap Sandra Wolf of Riese & Müller. Bahkan, saking populernya sepeda listrik di dunia, merek ternama sepeda mulai memiliki varian sepeda listriknya sendiri. Bahkan, sepeda konvensional juga mulai beralih ke sepeda listrik.

Teknologi sepeda listrik yang semakin berkembang membuatnya semakin menyenangkan, jarak tempuhnya semakin jauh. Beberapa sepeda listrik bahkan dapat menempuh jarak hingga 100 km.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya