Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk, melalui Departemen TOD dan Hotel, mengembangkan kawasan dengan konsep Transit Oriented Development dengan nama LRT City.
Sebagai sarana pengenalan LRT City kepada masyarakat, Adhi Karya akan membangun LRT City Sentul yang dinamakan Royal Sentul Park. Rencananya launching commercial akan dilakukan besok sebanyak 3 lantai dengan total luas 6.397m2.
"Setiap minggu kami selalu mengadakan berbagai acara, dan hal ini merupakan bentuk LRT City agar dapat lebih dekat kepada masyarakat. Di mana LRT City tidak hanya membangun kawasan, namun setiap orang yang bersinggungan dengan LRT City kami sebut dengan Elartizen, sehingga kawasan ini dapat membentuk komunitas baru," kata General Manager Departemen TOD dan Hotel Amrozi Hamidi dalam keterangannya, Jumat (15/12/2017).
Ia menuturkan, setidaknya Adhi Karya memiliki 4 lahan di tahun ini yang berlokasi di titik nol kilometer stasiun LRT Jabodebek, dan itu akan dikembangkan untuk menjadi kawasan hunian dan komersial.
Baca Juga
Advertisement
Amrozi menuturkan, ini merupakan solusi yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat, agar kaum sub - urban bisa mendapatkan hidup yang lebih berkualitas, karena terbebas dari problem kemacetan yang semakin parah. LRT City Sentul – Royal Sentul Park, dikembangkan di lahan seluas 14.8 ha dengan konsep nature and leisure, yang mengadopsi wisata Bogor dan Bandung.
Pembangunan tahap 1 dibangun Ruko sebagai gerbang masuk kawasan dan 1 tower apartemen yang terdapat area komersial di level ground, level 1 & level 2. Untuk tahap berikutnya, akan dibangun 12 tower apartemen, shopping mall, ruko, office tower, plaza, family garden, green connectivity, pedestrian dan bicycle track, serta street culinary.
Adapum TOD Adhi Karya ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada penghuni, seperti culinary street, swimming pool, family play ground, dan green connectivity di level 2 sepanjang 1,3 km yang menghubungkan antar-tower.
Dengan total unit sebanyak 1626 unit, hunian di kawasan ini dimulai dengan harga Rp 360 juta. Sesuai dengan perencanaan pembangunan, tower 1 apartemen ini akan selesai dan bisa diserah terimakan pada Juni 2020.
Selanjutnya, Project Manager LRT City Sentul - Royal Sentul Park Nanang Safrudin menambahkan, kemajuan pembangunan ruko saat ini sudah selesai. Ruko terdiri dari 23 unit. Dibangun dengan konsep 3 lantai per unit, dengan design dan arsitektur modern, dan terdapat 2 akses untuk lantai 1 dan 2 .
Pada selasar lantai 2 terhubung dengan connection bridge yaitu green connectivity yang menghubungkan antar-blok ruko, sehingga benefit yang didapat adalah 1 unit ruko sangat mungkin disewa untuk 2 tenant karena mempunyai akses untuk lantai 1 dan 2 terpisah.
"Sedangkan untuk apartemen, kita sudah selesai pekerjan bor pile dan sedang membangun area basement. Untuk ruko sendiri dipasarkan mulai Rp 3 miliar," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
12 Perusahaan Inggris Minati Pengembangan TOD di Jakarta
Sebelumnya, Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Masyarakat Kereta Api (Maska) hari ini menyelenggarakan dialog antara pengusaha asal Inggris dan para pengembang proyek kereta api di Indonesia.
Acara ini difokuskan pembahasan mengenai pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di proyek kereta api di Jabodetabek. Dua proyek yang menjadi daya tarik dan dibahas adalah TOD yang ada di jalur Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang menghadiri acara ini mengatakan, TOD ini dalam lima tahun ke depan akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di Jabodetabek. Maka dari itu, pengembangan ini harus dilakukan secara terencana dengan baik.
"Ini harus ada percepatan yang dilakukan sehingga seperti Dukuh Atas, Fatmawati bisa difungsikan dengan cara yang baik. Inggris negara yang tau persisi penangan TOD ini di develop dengan bagus," kata Budi Karya di Hotel Grand Dhika, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.
Dengan potensi yang cukup bagus ini, Budi Karya meminta kepada para kontraktor proyek MRT dan LRT untuk bisa melibatkan swasta dalam pengembangan TOD. Seperti di antaranya perusahaan-perusahaan dari Inggris.
Menurutnya, dengan adanya konsep TOD yang baik, maka mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Karena semua kegiatan, mulai dari tempat tinggal, pusat perbelanjaan, perkantoran hingga moda transportasi akan berada di satu tempat.
Sementara di kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mozzam Malik menambahkan dalam dialog tersebut setidaknya ada 12 perusahaan asal Inggris yang hadir dan siap untuk diajak kerja sama dalam pembangunan TOD di Poryek MRT da LRT. Semua perusahaan memiliki spesialis dalam pengembangan TOD.
Di Inggris, seperti misalnya di Birmingham Station sudah menjadi konsep ideal TOD yang patut untuk dicontoh. Di sana, TOD sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sekitar.
"Kami siap berbagai pengalaman kami dan banyak perusahaan Inggris yang siap untuk mendukung Menteri Perhubungan dan tokoh lain untuk memperluas transportasi umum di Indonesia. Karena ini keperluan besar untuk masyarakat Indonesia ke depannya," tutup dia.
Advertisement