Liputan6.com, Jakarta - Terorisme menjadi salah satu kejahatan yang diantisipasi Polri jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Tak hanya mengamankan tempat-tempat ibadah, Polri juga bersiaga di tempat-tempat wisata untuk mengantisipasi transnational crime itu.
Polri juga sudah memetakan daerah rawan pelanggaran keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang perayaan Natal. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya merayakan Hari Raya Natal.
Advertisement
"Daerah rawan sesuai dengan prediksi kita, rawan lonjakan situasinya ya, pasti di daerah-daerah yang saudara-saudara kita banyak merayakan Natal, seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Papua Barat, dan NTT (Nusa Tenggara Timur), "ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Humas Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/12 /2017).
Terkait ancaman terorisme jelang Natal dan tahun baru, Polri belum mendapat informasi.
"Walaupun sudah dinyatakan sampai sekarang belum ada ancaman (terorisme) tetapi kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh abai. Oleh sebab itu, Polri sudah melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas Kamtibmas, " kata Setyo.
Densus Bantu
Setyo menjelaskan aparat Densus 88 Antiteror juga ikut membantu menjaga stabilitas keamanan dari ancaman terorisme. Densus memantau pergerakan dan kemungkinan serangan teror dari kelompok teroris.
"Manakala mereka sudah menilai, kapan mereka (kelompok teroris) berbuat dan kapan tidak berbuat, sudah dipikirkan oleh kawan-kawan di Densus 88. Mereka (Densus 88 Antiteror) lebih paham membaca situasi itu," ucap Setyo.
Setyo menambahkan, Polri juga akan menggelar Operasi Lilin untuk pengamanan di perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Pada 22 Desember 2017, Polri akan menggelar pasukan sedangkan operasi tersebut dilakukan sampai 1 atau 2 Januari 2018.
Advertisement