Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan terus meningkatkan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah transportasi.
Selain terus melakukan pengkinian (update) kurikulum, saat ini BPSDM Perhubungan juga tengah melakukan perbaikan metode pembelajaran dengan berbasis teknologi. Metode berbasis teknologi ini dinamakan e-learning.
Advertisement
Sekretaris BPSDM Perhubungan Masrono Yugihartiman menjelaskan, metode e-learning ini dikembangkan dengan menggandeng Universitas Terbuka (UT).
"Pengembangan program e-learning, saat ini kita sudah lakukan pelatihan untuk dosen, angkatan 1 dan angkatan II, 50 orang. Tahun depan akan ada 75 orang," kata Yugi kepada Liputan6.com, Jumat (15/12/2017).
Yugi menjelaskan penerapan program e-learning sangatlah efisien dalam metode belajar bagi para siswa. Dengan demikian, dosen-dosen tidak perlu jauh-jauh ke sekolah.
Menurut dia, program e-learning yang nantinya akan diterapkan akan lebih cepat dalam pembelajaran, tidak kalah bersaing dengan negara lain dan dalam sisi anggaran jauh lebih murah.
"Sementara mereka kerja bisa lanjutkan modulnya. Efisiensi asrama dan juga uang makan. Nanti kita akan mulai terapkan e-learning di 2019," ucap Yugi.
Saat ini, BPSDM Perhubungan memiliki 27 sekolah transportasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dan 27 sekolah tersebut sampai hari ini telah menghasilkan lulusan sebanyak 245.034 orang.
Jumlah ini ditargetkan akan terus meningkat, di mana pada 2019 diharapkan mampu menghasilkan lulusan mencapai 1,4 juta tenaga transportasi andal. (*)