Liputan6.com, Tangerang - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diharapkan tetap memperhatikan sarana dan prasarana umum khususnya bus sekolah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas) Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Mohammad Insaf.
Menurut Insaf, dengan meningkatkan sarana dan prasarana kendaraan sekolah, hal itu akan sangat membantu masyarakat, khususnya para pelajar.
Baca Juga
Advertisement
“Sekarang yang dibawa anak bangsa. Mereka untuk berangkat sekolah minimal Rp 10 ribu buat ongkos. Kalau saya bawa 20 ribu siswa per hari kalikan saja dengan 10 ribu siswa, itu sudah Rp 20 juta per hari yang disumbangkan pemerintah kepada masyarakat,” ungkap Insaf kepada wartawan di peluncuran bus Hino RN 285 otomatis, di Pusat Layanan Purna Jual Hino, Tangerang, Jumat (15/12/2017).
Lebih lanjut ia menyebutkan, dengan meningkatnya bus sekolah, maka hal itu mensukseskan Peraturan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, yang juga melarang pelajar berkendara menggunakan sepeda motor ke sekolah.
“Dengan adanya bus sekolah, itu salah satu upaya pemerintah melayani pelajar untuk ke sekolah,” ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Anggaran Bus Sekolah
Terkait bus sekolah, pemerintah DKI Jakarta sendiri saat ini mempunyai 140 unit bus sekolah. Sedangkan di 2018 mendatang, setidaknya ada 50 unit bus sekolah akan di tambah. Dengan armada saat ini, setidaknya 35 ribu siswa di sejumlah wilayah DKI Jakarta dapat merasakan fasilitas gratis tersebut.
“Kami pakai bus sedang dan mini bus. Bus besar bisa 30-40 siswa bisa masuk, dan bisa digunakan di jalan besar. Kalau mini bus sekitar 19 seat tapi 25 siswa masih masuk, bisa jemput ke rusun, atau panti asuhan, bahkan pelajar disabilitas,” ucap Insaf.
Disebutkan, hampir 95 bus sekolah di Ibu Kota menggunakan Hino. Untuk pengadaan bus sekolah juga tak lagi melalui system lelang, melainkan dapat dilihat dari Katalog Elektgronik sesuai Pasal 1 Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015.
Adapun untuk menambah 50 unit bus sekolah berukuran sedang dan kecil di 2018, setidaknya pemerintan DKI Jakarta mengucurkan dana hingga Rp 39 miliar.
“Kurang lebih satunya itu (pembelian bus sekolah) sekitar Rp 700 jutaan,” jutaan.
Advertisement