Liputan6.com, Jakarta Aksi selfie yang dilakukan ratu kecantikan Miss Irak dengan Miss Israel ternyata berbuntut panjang. Ulahnya menimbulkan kemarahan di Bagdad sampai-sampai keluarga Miss Irak terpaksa melarikan diri dari negara itu untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga
Advertisement
Dalam foto itu, terlihat Sarah Idan, ratu kecantikan dari Irak dan Adar Gandelsman dari Israel berfoto bersisian. Mereka berdua mewakili negara masing-masing dalam kontes Miss Universe di Las Vegas, Amerika Serikat, yang baru saja berlalu.
Padahal, awalnya ia mengunggah foto itu di Instagramnya untuk mempromosikan kedamaian dan cinta kasih. Namun, tanggapan publik Irak ternyata berbeda.
Kemarahan tersebut bersumber dari klaim Israel adalah musuh umat Islam. Tak heran, masyarakat Irak tak menyukai aksi Sarah tersebut. Malahan, keluarganya terpaksa melarikan diri dalam ketakutan karena persekusi yang begitu hebat.
Sebagai tanggapan, Sarah membuat pernyataan dalam foto itu bahwa ia berharap suatu hari nanti akan ada kedamaian antara dua agama (Yahudi dan Islam), sehingga anak-cucu mereka tak perlu lagi berperang. Menurut dia, foto itu tak berarti ia mendukung pemerintah Israel atau kebijakannya terhadap negara-negara Arab.
"Saya meminta maaf kepada semua orang yang melihatnya sebagai penghinaan terhadap Palestina. Bukan itu tujuannya," ujar ratu kecantikan itu.
Lahir di Irak tapi tinggal di AS
Persekusi yang dilakukan terhadap Sarah didengar oleh Adar yang merasa prihatin karenanya.
"Orang-orang mengancamnya dan keluarganya. Mereka meminta foto itu dihapus, kalau tidak mereka akan menghapus gelar Miss Irak dan akan membunuhnya," ujar Adar Gandelsman seperti dikutip dari Times of Israel.
"Karena takut, mereka meninggalkan Irak setidaknya sampai situasinya tenang," ucap dia.
Sarah Idan yang seorang muslim, lahir dan besar di Bagdad. Setelah invasi Amerika pada tahun 2003, ia bekerja dengan militer Amerika dari tahun 2008. Ia kemudian pindah ke Amerika dan mendapatkan gelar Miss Irak tersebut di Los Angeles.
Advertisement
Respons warganet
Lebih dari 3.600 orang menyukai foto tersebut. Namun, itu juga memicu komentar-komentar yang tak hanya positif, tetapi juga bernada negatif. Terlebih, negara-negara Timur Tengah masih menyatakan stasus perang terhadap Israel yang diklaim mencaplok wilayah Palestina.
"Fotomu dengan Israel, telah membakar dunia Arab. Kamu tidak menghormatinya," tulis Isra al-Jarabi.
"Kami tidak menginginkan perdamaian dibangun di atas reruntuhan negara Palestina," tulis yang lain.
"Mungkin dia akan berhasil memperbaiki hubungan kita dengan Israel hingga menjadi teman. Siapa tahu?" tulis Samah al-Meshhadani.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: