PPP Jatim: Usung Khofifah atau Gus Ipul, Bola di Tangan DPP

Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa Noer mengatakan, berdasarkan janji DPP PPP, rekomendasi sedianya akan turun dalam minggu ini.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Des 2017, 19:35 WIB
Khofifah dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Rekomendasi DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait dukungan terhadap bakal calon Gubernur Jawa Timur diperkirakan turun minggu depan. terkait dukungannya terhadap calon gubernur di Pilkada Jatim 2018.

Sejumlah nama yang dipertimbangkan untuk maju di Pilkada Jatim 2018 di antaranya Saifullah Yusuf (Gus Ipul) atau Khofifah Indar Parawansa.

Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa Noer mengatakan, berdasarkan janji DPP PPP, rekomendasi sedianya akan turun dalam minggu ini. Namun hal itu tidak mungkin mengingat DPP PPP baru saja menyelesaikan pemberkasan Sipol di KPU.

"Sudah ada tanda-tanda (turunnya rekomendasi), tinggal nunggu saja, mungkin minggu depan, kalau minggu ini kayaknya tidak mungkin. Ini kan karena sibuk penyempurnaan Sipol di KPU itu," tutur Musyaffa di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/12/2017).

Menurutnya, kalau nantinya DPP PPP mengambil keputusan berdasarkan aspirasi dari DPC dalam forum Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP Jatim beberapa waktu yang lalu, maka dipastikan PPP akan mengusung Gus Ipul.

"Sementara jika DPP memiliki pertimbangan lain, maka PPP akan mengusung Khofifah," jelas Musyaffa.

Yang jelas, dia menyerahkan sepenuhnya ke DPP PPP dan menegaskan, DPW PPP Jatim siap menerima apa pun yang diputuskan oleh DPP terkait calon yang diusung di Pilkada Jatim 2018.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada DPP, sekarang bola sudah ada di DPP. Maka, PPP Jawa Timur sebagai struktur di bawahnya akan mengikuti apa yang diputuskan oleh DPP," tegas Musyaffa.


Kemiskinan Masih Tinggi

Khofifah Indar Parawansa (kiri) bersama Emil Elistyanto Dardak melambaikan tangan usai menerima surat rekomendasi Cagub dan Cawagub Jawa Timur pada Pilkada 2018 dari Partai Golkar di Jakarta, Rabu (22/11). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, bakal calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) dan Halaqah para Kiai PPP di Surabaya, Jawa Timur, Minggu 3 Desember 2017 petang.

Acara tersebut dihadiri Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan pengurus DPP, Ketua DPW PPP Jatim Musyaffak Noer dan jajaran pengurus DPW Jatim, serta seluruh ketua DPC PPP se-Jatim. Acara itu juga dihadiri sejumlah kiai sepuh di Jatim.

Pada acara itu, Khofifah memaparkan visi misi tentang tingginya kemiskinan pedesaan dan ketimpangan di Jawa Timur. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Jatim ternyata tidak berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.

"Hari ini kontribusi PDRB Jatim 15 persen seluruh Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Jatim di atas rata-rata, tetapi kemiskinan Jatim di atas rata-rata nasional. Ketimpangan Jatim di atas rata-rata nasional," tutur Khofifah.

Dia menegaskan, jika dirinya dipercaya menjadi Gubernur Jatim, dia akan berupaya keras mengentas kemiskinan yang rata-rata dialami oleh warga di pedesaan.

"Mohon maaf, mereka yang alami adalah warga NU yang ada di desa," ujar Khofifah.


Jangan Sok Jago

Kandidat calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam acara Ngobrol Pintar (Ngopi) di Rapimwil PPP Jatim, Minggu (3/12/2017). (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Usai Khofifah Indar Parawansa memaparkan visi misi, giliran PPP yang Ngobrol Pintar (Ngopi) dengan bakal cagub lainnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Menurut Gus Ipul, membangun sebuah provinsi tidak semudah yang digembar-gemborkan sebagian orang. Membangun sebuah provinsi tidak bisa hanya dilakukan dengan tebar uang.

"Kalau hanya kasih uang kemana-mana kasih sumbangan kasih program itu siapa saja bisa melakukan. Tidak perlu berilmu tinggi, siapa pun bisa," tutur Gus Ipul.

Dia mengatakan, kekuatan keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sangatlah terbatas. Berbeda dengan keuangan pemerintah pusat yang bisa menggunakan program-program bantuan langsung ke masyarakat.

Oleh karena itu, jadi gubernur itu tidak bisa sok jago. Apalagi sok paling bisa mengatasi kemiskinan karena pemprov tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membagi uang ke masyarakatnya.

"Saya selalu teringat pesan para kiai termasuk para kiai PPP. Para kiai selalu berpesan, jangan sok jago kalau jadi gubernur. Selalu ajak semua pihak bersama dan mintalah pertolongan pada Allah," kata Gus Ipul.

Permintaan pada Allah inilah, yang selama ini telah dia lakukan bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan cara menutup seluruh lokalisasi di Jawa Timur yang jumlahnya mencapai 47. Dengan memberantas kemaksiatan maka pertolongan dari Allah diharapkan bisa diraih sehingga pembangunan pun bisa dilakukan dengan baik.

Selama memimpin Jawa Timur, Gus Ipul mengaku bersama Soekarwo setidaknya hampir setiap tahun mampu meraih 24 penghargaan atau rata-rata setiap bulan mendapatkan dua penghargaan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya