Dewan Pakar Golkar Minta Ketum Terpilih Patuhi Pakta Integritas

Dewan Pakar DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno ke-18.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Des 2017, 20:34 WIB
Dewan Pakar DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno ke-18.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pakar DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno ke-18 menyikapi persiapan munaslub pada 18-20 Desember 2017.

Ada enam poin yang dihasilkan dari rapat pleno Dewan Pakar Partai Golkar tersebut. Salah satunya yakni meminta agar Ketua Umum Partai Golkar terpilih mematuhi pakta integritas partai berlambang pohon beringin itu.

"Keputusan dibuat karena kita akan sama-sama memasuki event penting, yaitu munaslub. Insya Allah digelar 18 sampai 20 Desember 2017 yang didahului Rapat Pimpinan Nasional," ungkap Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono di kantornya, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (15/12/2017).

Poin pertama, kata Agung, Dewan Pakar menyambut baik dan mendukung sepenuhnya keputusan Rapat Pleno DPP Partai Golkar pada 13 Desember 2017 lalu yang telah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum dan menyelanggarakan Munaslub pada 18-20 Desember 2017.

Poin kedua, lanjut dia, Dewan Pakar memutuskan agenda munaslub berwenang memilih dan menetapkan ketua umum dan menetapkan kepengurusan DPP Partai Golkar, Ketua Dewan Kehormatan, Ketua Dewan Pembina, Ketua Dewan Pakar dan Mahkamah Partai.

"Jadi tidak hanya isu mengganti ketua umum. Tapi secara keseluruhan," kata Agung Laksono.


Pilkada 2018 dan Pemilu 2019

Pada poin ketiga, Ketum Partai Golkar hasil munaslub bersama anggota formatur wajib memperhatikan prinsip dedikasi, loyalitas dan tidak tercela (PDLT) dalam memilih pengurus. Semua pengurus DPP Partai Golkar, termasuk ketum juga diwajibkan menandatangani pakta integritas.

"Nah, pakta integritas kita ini ada tujuh poin. Di poin ke enam, yakni bersedia mengundurkan diri atau diberhentikan dari DPP apabila terlibat kasus narkoba, korupsi dan tindak pidana lain," ucap Agung.

Selanjutnya, Dewan Pakar juga menyinggung soal elektabilitas Partai Golkar jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Untuk meningkatkan elektabilitas, Dewan Pakar mengusulkan tagline atau slogan baru untuk Partai Golkar.

"Agar Partai Golkar mengusung tagline, 'Golkar Bersih, Bersatu dan Bangkit'," tutur dia.

 


Usung Jokowi

Poin lainnya, Dewan Pakar menegaskan, pernyataan Ketua Umum Airlangga Hartarto bahwa Partai Golkar terus mendukung pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla. Selain itu, Golkar juga bakal mengusung Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

"Poin terakhir Dewan Pakar berharap munaslub benar-benar memperhatikan dan menjaga hak-hak suara dari para peserta Munaslub 2017," pungkas Agung.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya