Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menerima Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta pada Jumat, 15 Desember 2017.
Pertemuan itu untuk melaporkan mengenai kerja sama antara Indonesia dengan Myanmar terkait pengamanan melawan terorisme.
Advertisement
"Pak Ito, yang dulu menghubungkan saya dengan para tokoh di sana (Myanmar) melaporkan ke saya bahwa mereka siap melakukan langkah menuju satu MoU khusus dengan Indonesia, untuk membantu pengamanan melawan terorisme di sana," ujar Wiranto.
Menurut Wiranto, MoU itu menjadi bukti kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dalam menangani aksi terorisme.
"Ini yang menjadi tujuan kita bersama. Selain Myanmar, kita juga ke Palestina untuk aktif bagaimana kita menciptakan perdamaian di Palestina," ucap mantan Ketua Umum Partai Hanura itu
Dia juga kembali kerjasama pencegahan teroris tidak untuk mengintervensi masalah dalam negeri Myanmar. Pemeritah, kata Wiranto hanya ingin menjaga stabilitas kawasan ASEAN agar bebas dari terorisme.
"Boleh jadi, kalau kita tidak hati-hati, tatkala ISIS membangun basis di Poso gagal, basis di Marawi gagal, boleh jadi menempatkan sasarannya untuk menjadikan Rakhine State sebagai bagian dari pusat terorisme baru," kata Wiranto.
Rakhine State Aman
Sementara itu, Dubes RI untuk Myanmar, Ito Sumardi mengatakan, saat ini kondisi di Rakhine State sudah aman.
Menurut dia, Indonesia sendiri memiliki peran yang sangat banyak dalam membantu masalah kemanusiaan di sana.
"Sudah sejak Oktober situasinya aman. Peran Indonesia juga sangat banyak untuk membantu masalah kemanusiaan di sana dan sekarang juga ingin berkontribusi untuk siap menghadapi adanya terorisme," kata Ito.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement