Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan telah memberlakukan moratorium sekolah pilot. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk perbaikan kualitas pendidikan transportasi yang kini dijalankan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSD) Perhubungan.
Inspektur Jendral Kementerian Perhuhungan Wahju Satrio Utomo mengatakan moratorium sekolah pilot ini sebagai tindak lanjut perintah dari Menteri Perhubungan.
"Pendidikan pilot itu sekarang kita moratorium, kita akan habiskan dulu lulusan yang belum kerja, baru kalau sudah terserap nanti akan kita buka lagi," kata Wahju, seperti ditulis Sabtu (16/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Moratorium ini hanya diberlakukan untuk sekolah pilot. Sedangkan sekolah transportasi lainnya tetap berjalan seperti biasa mengingat kebutuhan tenaga transportasi setiap tahun terus bertambah.
"Jadi begini, sekolah-sekolah ini harus melihat kondisi lapangan, jangan mereka didik terus jadi pengangguran, itu tidak boleh, mereka didik harus sesuai kebutuhan lapangan baik itu kompetensinya, jumlahnya itu harus jelas dia," tambah dia.
Saat ini Kemenhub melalui BPSDM memiliki dua sekolah pilot yaitu di Curug dan Banyuwangi. Selain itu ada beberapa sekolah swasta lainnya.
Dalam mendukung penyerapan lulusan pilot sesuai kebutuhan industri penerbangan, Wahju juga mengatakan ada instruksi dari Menhub untuk bisa dikurangi jumlahnya.
"Yang akan di merger itu sekolah swasta. Itu kan sekarang banyak, ada 23 sekolah swasta penerbangan dan mereka di himbau untuk di merger. Kalau cuma punya satu pesawat latih kan sayang," tutur dia. (*)