Sirene Tsunami Bunyi di Pangandaran, Warga Mengungsi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menginformasikan terjadinya gempa berkekuatan 7,3 skala Richter di laut Jawa Barat.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 16 Des 2017, 01:19 WIB
Ilustrasi Gempa

Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang berpusat di laut Jawa Barat dinyatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG berpotensi terjadinya tsunami. Di Pangandaran, sirene tanda peringatan tsunami telah dibunyikan.

"Sirine tanda tsunami sudah dibunyikan di pangandaran, jawa barat. warga sudah mulai pergi dan mengungsi," tulis warganet di akun Twitter @Rifky_Fachrury, Jumat (15/12/2017).

Dalam kicauannya, ia juga mengunggah video pendek. Dalam rekaman itu terlihat puluhan warga mengendarai sepeda motor untuk menjauhi pantai.

 

 

 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menginformasikan terjadinya gempa berkekuatan 7,3 skala Richter di laut Jawa Barat. Gempa yang terjadi pada Jumat (15/12/2017) pukul 23.47 WIB itu dinyatakan berpotensi terjadinya tsunami. 

Informasi dari BMKG, titik gempa berada di 74 km Barat Daya Kawalu, 76 km Barat Daya Singaparna, 79 km Barat Daya Cibeureum, 85 km Barat Daya Ciamis.

Akibatnya, gempa ini berpotensi terjadinya tsunami di sejumlah daerah di Pulau Jawa, yakni Ciamis dan Tasikmalaya dengan status Siaga, Bantul, Kulonprogo, Cianjur, Garut, Sukabumi, Cilacap, dan Kebumen dengan status Waspada.

"Pemerintah Propinsi/Kab/Kota yang berada pada status "Siaga" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Pemerintah Propinsi/Kab/Kota yang berada pada status "Waspada" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai," imbau BMKG dalam keterangan tertulisnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya