2 Kelompok Ormas Bentrok di Bekasi, 1 Orang Tewas

Letusan senjata api terdengar berkali-kali saat tim gabungan Polsek Bekasi Utara dan Polres Metro Bekasi Kota mengamankan wilayah itu.

oleh Fernando Purba diperbarui 16 Des 2017, 13:37 WIB
Ilustrasi bentrokan.

Liputan6.com, Bekasi - Dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) kembali bentrok di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kali ini, sekelompok pemuda dari Indonesia bagian timur saling serang dengan ormas kesukuan di kawasan Pasar Seroja, Perumahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (16/12/2017) subuh.

Dalam bentrok tersebut, dikabarkan salah seorang pedagang meninggal dunia dan satu anggota ormas mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam.

Letusan senjata api pun terdengar berkali-kali saat tim gabungan Polsek Bekasi Utara dan Polres Metro Bekasi Kota mengamankan wilayah tersebut. Puluhan petugas dengan senjata lengkap diturunkan untuk meredam keributan.

"Ya, benar ada kejadian tersebut. Belasan orang telah kita amankan guna penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto di lokasi.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula dari kedatangan kelompok pemuda yang diduga melakukan pemerasan terhadap seorang pedagang.

Melihat itu, kelompok ormas kesukuan yang biasa menjaga wilayah setempat kemudian berang. Hingga akhirnya, keributan meluas hingga ke dalam kawasan perumahan Harapan Jaya, Rawa Bugel, Bekasi Utara.

"Salah satu ormas kemudian mengira di wilayah ini ada rumahnya. Padahal, belum tentu yang kelompok ini terlibat, ini yang kita dalamin," kata Indarto.


Belasan Pemuda Diamankan

Hingga kini, suasana berangsur kondusif. Ratusan petugas kepolisian gabungan dibantu petugas Koramil dengan senjata lengkap masih berjaga di lokasi. Situasi dapat dikendalikan hingga pukul 04.30 WIB.

Sedikitnya, belasan pemuda dari kedua ormas berhasil diamankan petugas berikut dengan sejumlah senjata tajam.

"Akibatnya 1 orang tewas, 2 orang terluka. Salah satunya anggota, tapi sudah boleh pulang dari rumah sakit," jelas Indarto.

Pascabentrok

Indarto menegaskan, pihaknya belum memastikan secara pasti kronologi bentrokan tersebut. Pasalnya, saat ini, penyidik masih memeriksa saksi-saksi terkait kejadian tersebut.

Polisi menduga, bentrokan terjadi karena miskomunikasi antara salah satu ormas terhadap kelompok lain. Karena itu, untuk mengantisipasi bentrok susulan, petugas tengah berupaya melakukan mediasi terhadap mereka.

"Ini hanya miskomunikasi saja. Tidak perlu lah cari siapa yang salah, siapa yang benar. Yang pasti, ke depannya ini tidak boleh lagi. Kita bersama-sama harus, cari solusi permanen," pungkas Indarto.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya