Gempa Mengguncang Jawa, Atap Pendopo Wijayakusuma Ambrol

Dampak gempa juga memicu rusaknya pasar di Cilacap. Lebih dari 40 rumah rusak ketegori ringan, sedang ,dan parah atau ambruk.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Des 2017, 15:04 WIB
Los pasar Cimanggu Kecamatan Cimanggu, Cilacap ambruk total. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Gempa 6,9 skala Richter (SR) berdampak luas di Cilacap, Jawa Tengah. Satu los pasar dan puluhan rumah rusak akibat gempa yang mengguncang Pulau Jawa pada Jumat jelang tengah malam itu.

Kerusakan terjadi menyeluruh, mulai dari wilayah Cilacap pantai hingga pegunungan tengah Jawa yang membentang dari perbatasan Banyumas dan Brebes di timur utara hingga perbatasan Jawa Barat.

Gempa dilaporkan menyebabkan satu los Pasar Cimanggu Kecamatan Cimanggu ambruk total. Lebih dari 40 rumah rusak kategori ringan, sedang, dan parah atau ambruk total. Gempa juga menyebabkan rusaknya fasilitas sekolah dan fasilitas umum lainnya.

"Pendopo Wijayakusuma atapnya ambrol, sedang dibersihkan," kata Kepala Pelaksana Harian (Lakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy, Sabtu (16/12/2017).

Hingga Sabtu siang, Komara belum berani memastikan jumlah kerusakan akibat gempa Cilacap. Sebab, petugas BPBD dan relawan masih mendata dampak di empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD Cilacap.

Keempat wilayah UPT itu terdiri dari Cilacap, Sidareja, Majenang, dan Kroya. Namun, diperkirakan rumah yang rusak mencapai 40 unit lebih.

"Dampak gempa belum pasti ya masih didata," ujarnya.


Sejumlah Sirine Tsunami Tak Berfungsi

BPBD memastikan surutnya air laut di Cilacap pasca-gempa jawa tak benar. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Di Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Dayeuhluhur, misalnya, sementara ini dilaporkan ada enam rumah rusak kategori sedang dan berat. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 110 juta. Kemudian di Matenggeng Kecamatan Dayeuhluhur, ada dua rumah warga yang ambruk.

Kerusakan juga terjadi di wilayah dataran rendah, mulai Kecamatan Patimuan, Kedungreja, Sidareja, Kawunganten, hingga Kecamatan wilayah pesisir, seperti Adipala, Binangun, dan Kroya. Diperkirakan, dampak gempa jawa wilayah dataran lebih besar.

Komara mengemukakan, pada saat gempa, masyarakat di kawasan rawan dampak tsunami mengungsi secara mandiri ke kawasan perbukitan Kecamatan Jeruklegi. Warga bersicepat mengungsi begitu sirine tsunami dinyalakan menyusul peringatan dini gelombang tsunami yang dikeluarkan BMKG.

Namun, diakuinya, ada sejumlah sirine yang tak berfungsi. Sebab, sebagian listrik di Cilacap padam. Padahal, 29 sirine itu mengandalkan pasokan listrik PLN. Sebab itu, BPBD berencana memasang panel surya untuk memasok cadang listrik sirine tsunami.


Dampak Gempa Terparah Terjadi di Jawa Barat

Puluhan rumah warga Cilacap rusak dan ambruk. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, penanganan darurat dampak gempa bumi 6,9 SR yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta masih terus dilakukan.

Data sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berdasarkan laporan BPBD, gempa Jawa mengakibatkan dua orang orang meninggal dunia, tujuh orang luka, serta puluhan rumah rusak.

Dua korban meninggal dunia adalah Hj Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari RT 04 RW 02 Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, dan Ibu Aminah (80) warga Sugihwaras Gang 1 RT 02 RW 18 Kelurahan Kauman, Kota Pekalongan. Kedua korban meninggal lantaran tertimpa runtuhan tembok.

Sutopo menyebut daerah yang terdampak gempa jawa meliputi Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut di Jawa Barat. Kemudian Kabupaten Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebe,s dan Banjarnegara di Jawa Tengah.

“Mengingat pusat gempa berada di 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, maka daerah yang terdampak guncangan keras dan merusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.


Gempa Jawa Rusak Rumah Sakit di Banyumas

Pendopo Wijayakusuma, Cilacap, atapnya ambrol. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Beberapa rumah sakit mengalami kerusakan sehingga pasien dievakuasi ke luar ruang rawat inap.

Bangunan RSUD Banyumas mengalami kerusakan plafon ambrol, tembok yang retak, kebocoran instalasi pipa gas oksigen dan lainnya. Akibatnya, 70 pasien dari ruang rawat inap ditampung di dalam tenda BPBD Banyumas dan sebagian dilayani di PKU Gombong.

BPBD bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD setempat, PMI, Tagana, relawan, NGO dan masyarakat membantu penanganan darurat. Kepala BNPB terus berkoordinasi dengan Kepala BPBD wilayah dalam penanganan darurat gempa bumi.

"Update dampak dan penanganan gempa akan disampaikan berikutnya. Masyarakat diimbau tetap tenang," ucap Sutopo, melalui keterangan tertulisnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya