Gara-Gara Bunga Beracun, Pesta Pernikahan jadi Berantakan

Niat untuk mengirit biaya dekorasi pesta pernikahan berujung menjadi kacau gara-gara bunga.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 17 Des 2017, 16:00 WIB
Niat untuk mengirit biaya dekorasi pesta pernikahan berujung menjadi kacau gara-gara bunga. Credits: Rocking J. Imaging via Shared.com

Liputan6.com, Jakarta Momen pernikahan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu. Sebagai upacara sakral yang meresmikan cinta sepasang kekasih, pihak manapun pastinya menginginkan pesta pernikahan yang meriah.

Dekorasi pesta pernikahan juga perlu dipikirkan agar menambah bagus suasana pesta. Sayangnya, harga dekorasi yang mahal kadangkala membuat orang lebih milih dekorasi yang lebih sederhana yang tak perlu mengeluarkan banyak uang.

Itulah yang dipilih oleh pasangan Christine Miller dan Jon dalam pernikahan mereka. Pasangan kekasih dari Nebraska itu, baru-baru ini membeli sebidang tanah seluas 29 hektar. Mereka akan menggunakan lahan tanah tersebut sebagai tempat berlangsungnya pernikahan mereka.

Untuk menambah dekorasi pernikahan mereka menjadi lebih manis, Miller teringat akan bunga putih yang tumbuh di lembah dekat rumahnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menggunakan bunga tersebut dalam dekorasi pesta. Selain warnanya cantik, Miller juga bisa mendapatkannya dengan gratis.

Di malam sehari sebelum pernikahan, Miller bersama ibunya membuat banyak hiasan dan keperluan pesta pernikahan dari bunga tersebut. Namun kejadian tragis terjadi pada pagi hari menjelang pernikahannya.

 

 


Mengalami kondisi yang buruk menjelang pernikahan

Niat untuk mengirit biaya dekorasi pesta pernikahan berujung menjadi kacau gara-gara bunga. Credits: Christine Miller via Shared.com

Dengan secara tak sengaja Miller mengusap wajahnya dengan tangan. Setelah beberapa jam, hal itu mengakibatkan matanyanya merah dan wajahnya membengkak. Reaksi yang menyakitkan wajahnya itu juga membuat semuanya menjadi kacau. Mereka juga sempat menghilangkan cincin pernikahan.

Pada akhirnya Miller menunda pesata pernikahannya menjadi sore hari. Pastur yang menghadiri upacara bahkan mempercepat ikatan janji suci pernikahan mereka. Hal ini disebabkan karena Miller masih mengalami kondisi yang buruk, ia sampai tak bisa mengedipkan matanya karena bengkak.


Bunga Montainsnow

Bungan mountain snow. Source: http://demandware.edgesuite.net

Setelah upacara berakhir, Miller langsung dilarikan ke rumah sakit. Ternyata barulah diketahui bahwa reaksi dari bunga beracun yang membuat kondisi Miller seperti itu. Bunga tersebut disebut dengan snow on the mountain. Biasanya mereka dikategorikan sebagai bunga beracun yang bisa membunuh sapi jika dimakan terlalu banyak.

Beruntungnya, kasus reaksi racun bunga pada Miller tidak begitu parah. Setelah mendapat penanganan medis, akhirnya Miller dan suaminya bisa kembali ke acara pesta mereka walaupun telat selama tiga jam lebih.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya