Liputan6.com, Tasikmalaya - Gempa 6.9 skala Richter (SR) yang melanda wilayah selatan Pulau Jawa, Jumat 15 Desember 2017, merusak ratusan bangunan. Gempa juga telah merenggut nyawa tiga orang.
Di Tasikmalaya, Kecamatan Kawalu misalnya. Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Minggu (17/12/2017), akibat tak kuat menahan getaran gempa, atap rumah seorang warga ambruk karena tembok penyangga jebol. Rumah hasil menabung 11 tahun pun luluh lantak.
Advertisement
Tak hanya itu, istri dan kedua anak Aan sempat menjadi korban. Saat gempa, mereka tengah tertidur pulas. Akibatnya sang istri menderita luka robek di bagian kepala, tangan serta kaki akibat tertimpa reruntuhan, sementara anaknya tertimpa batu bata.
Gempa bumi 6.9 SR yang mengguncang Tasikmalaya juga merusak empat ruang belajar dan ruang praktik seni di SMK 3 Tasikmalaya. Atap ruang kelas ambruk dan kini tak bisa digunakan lagi.
Di Garut, salah satu lokasi terdampak gempa paling parah ada di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota. Puluhan rumah warga rusak, beberapa di antaranya bahkan tak bisa lagi dihuni.
Gempa yang menerjang wilayah selatan Pulau Jawa menyebabkan dampak kerusakan yang luas. Tidak hanya daerah pesisir, tapi juga wilayah tengah Pulau Jawa. Seperti Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis Kota, Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Brrbes, Banjarnegara, dan Pekalongan.
BNPB mencatat, dampak dari gempa berkekuatan 6.9 SR yang melanda selatan Pulau Jawa mengakibatkan 228 rumah rusak berat hingga roboh, 152 rusak sedang, dan 97 rumah rusak ringan. Selain itu, masih ada 473 bangunan rusak yang belum diklasifikasi.
Sementara untuk para korban gempa, BNPB mencatat ada tiga warga tewas dan tujuh orang mengalami luka-luka.