Jayapura - Persipura Jayapura menuntut tunggakan subsidi yang seharusnya dibayarkan oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator Liga 1 2017. PT LIB masih belum membayarkan sekitar Rp 2,8 miliar dari total Rp 7,5 miliar subsidi yang harus dibayarkan dalam satu musim kompetisi 2017.
Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebena, membeberkan utang yang belum dibayarkan oleh dua operator kompetisi sejak 2016. PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) juga disebut belum membayarkan subsidi keikutsertaan Persipura pada musim 2016. Selain itu, PT LIB pun baru membayarkan sekitar 60 persen.
Baca Juga
- Persipura Terancam Absen di Piala Presiden 2018
- Persipura Dekati Sponsor untuk Kompetisi Musim Depan
- Peter Butler Segera Diresmikan Jadi Pelatih Persipura
Advertisement
"Kalau untuk PT GTS, tunggakan subsidinya berupa utang rating share TV atau hak siar yang harus diterima Persipura usai mengikuti TSC 2016. Sementara untuk PT LIB masih memiliki utang sebesar Rp 2,8 miliar berupa dana subsidi ke klub," ujar Rocky.
Rocky Bebena pun menegaskan harapan Persipura agar operator kompetisi yang berutang itu segera melakukan pelunasan mengingat kebutuhan para pemain yang mayoritas akan merayakan Natal pada akhir tahun ini. Sekretaris Umum Persipura itu yakin PT LIB akan segera melakukan pelunasan, hanya saja harapannya agar tidak terkatung-katung seperti yang mereka alami pada 2016.
"Kami yakin PT LIB akan menuntaskan persoalan ini, hanya saja kami berharap tidak dalam waktu yang lama karena pemain kami saat ini punya kebutuhan yang mendesak. 90 persen pemain kami akan merayakan Natal dan pemain lain juga ingin berlibur bersama keluarga. Kami sangat memohon agar subsidi itu segera dibayarkan," ujar Rocky Bebena.
Persipura saat ini benar-benar tengah bergelut dengan masalah finansial. Selain menunggu dibayarkannya subsidi dari operator kompetisi, Persipura juga tengah berjuang untuk mendapatkan sponsor yang akan membantu Persipura mengarungi musim 2018.