5 Bintang Sepak Bola Korban Kekejaman Taktik Guardiola

Pep Guardiola telah melatih tiga klub besar.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 17 Des 2017, 19:30 WIB
Pelatih Manchester City Pep Guardiola (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, Manchester - Pep Guardiola pelatih yang selektif dalam memilih para pemainnya untuk menerapkan taktik di lapangan. Guardiola tidak memperlakukan pemain bintang secara spesial.

Meski berstatus pemain bintang, Guardiola tidak segan mendepaknya bila tidak masuk rencana. Guardiola menginginkan pemain yang mampu menjalankan strateginya di lapangan.

Pelatih asal Spanyol itu menginstruksikan para pemain rajin bergerak. Sebab, itu akan memudahkan strategi tiki-taka yang digunakannya selama ini.

Sudah tiga klub besar yang ditangani Guardiola sepanjang kariernya sejauh ini. Barcelona, Bayern Munchen, dan sekarang Manchester City telah merasakan racikan pelatih berusia 46 tahun ini.

Tidak sedikit pemain yang menjadi korban taktik Guardiola, sehingga terpaksa harus angkat kaki. Berikut daftar 5 bintang yang didepak Guardiola seperti dirangkum Liputan6.com:

 

 

 


5. Ronaldinho

Foto dok. Liputan6.com

Setelah ditunjuk sebagai pelatih baru Barcelona pada 2008, Pep Guardiola langsung merevolusi tim. Ronaldinho yang sebelumnya jadi bintang Barcelona kala masih dilatih Frank Rijkaard, dijual ke AC Milan.

Guardiola menegaskan tidak membutuhkan pemain seperti Ronaldinho dan memilih Lionel Messi sebagai pusaran permainan Blaugrana. Pelatih berkepala plontos itu tidak peduli status bintang Ronaldinho.

Di AC Milan, Ronaldinho pun tidak pernah mendapatkan sentuhan terbaiknya. Keputusan Guardiola mendepak Ronaldinho terbukti tepat untuk Barcelona.


4. Joe Hart

Foto dok. Liputan6.com

Sejak pertama kali tiba di Manchester City, Pep Guardiola tidak memberikan kesempatan kepada Joe Hart. Berstatus kiper utama Timnas Inggris tidak membuat posisi Joe Hart aman di skuat The Citizens.

Musim lalu, Manchester City meminjamkan Joe Hart ke Torino dan membeli Claudio Bravo dari Barcelona. Bravo tampil buruk musim lalu, tapi tidak membuat Joe Hart kembali mengisi posnya di bawah mistar gawang Manchester City.

Joe Hart kembali dipinjamkan ke West Ham musim ini dan Manchester City mendatangkan Ederson dari Benfica. Guardiola tidak menyukai kiper yang tidak terlibat dalam permainan tim, Joe Hart bukan pilihan mantan pelatih Barcelona itu.


3. Deco

Foto dok. Liputan6.com

Nasib Deco Souza tidak jauh berbeda ketika dibuang Guardiola dari Barcelona. Deco bergabung dengan Chelsea ketika Guardiola mulai menangani klub asal Katalan itu.

Deco tidak masuk rencana Guardiola, karena ingin memberikan kesempatan lebih banyak kepada Andres Iniesta. Keputusan itu tepat, Iniesta membantu Barcelona meraih treble winner pada musim pertama Guardiola melatih Barcelona.

Gelandang internasional Portugal itu tapi masih menunjukkan kualitasnya bersama Chelsea. Namun, itu tidak berlangsung lama, dan Deco telah melewati usia emasnya.


2. Samir Nasri

Foto dok. Liputan6.com

Samir Nasri dipinjamkan ke Sevilla pada musim pertama Guardiola menangani Manchester City. Guardiola menilai Nasri pemain yang tidak bisa menerapkan cara bermain seperti keinginannya.

Peminjaman ke Sevilla tak lain untuk membuat Nasri lebih berkembang. Ternyata, gelandang serang asal Prancis ini malah tidak berkembang dan seusai masa pinjaman dari Sevilla, Nasri masih tidak terpakai oleh The Citizens.

Dia pun dijual ke klub Turki, Antalyaspor dan dinilai tidak mampu lagi mencapai performa terbaiknya. Manchester City pun tidak pernah menyesal melepas Nasri.


1. Zlatan Ibrahimovic

Foto dok. Liputan6.com

Zlatan Ibrahimovic didatangkan Barcelona setelah mereka meraih treble winner. Namun, Ibrahimovic ternyata bukan pemain yang diinginkan Guardiola, melainkan manajemen klub.

Ibrahimovic tidak pernah benar-benar dimaksimalkan Guardiola, dan lebih mengutamakan Messi. Ibrahimovic pun lebih banyak duduk di bangku cadangan sebelum akhirnya dia memutuskan hengkang ke AC Milan.

Penyerang asal Swedia itu hanya semusim bersama Barcelona. Setelah hengkang dari Camp Nou, Ibrahimovic menyerang Guardiola dan kalimat-kalimat penuh kebencian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya